Pemerintah Ukraina Temukan Kuburan Massal di Wilayah Bekas Pendudukan Rusia

Pemerintah Ukraina Temukan Kuburan Massal di Wilayah Bekas Pendudukan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net--

Radarcirebon.com, KYIV – Beberapa waktu lalu, Pemerintah Ukraina telah ditemukan kuburan massl di hutan Izium.

Penemuan kuburan massal ini setelah wilayah tersebut kembali dikuasai oleh pasukan militer Ukraina.

Pemerintah Ukraina pun langsung membentuk komite untuk melakukan proses penyelidikan.  

Setelah dilakukan penyelidikan, Zelenskyy mengatakan ratusan warga dan tentara Ukraina disiksa kemudian dibunuh serta dikubur di Izium.

BACA JUGA:Fungsi Vaksinasi Covid-19 Sangat Penting bag Tubuh di Kemudian Hari, Berikut Penjelasan dari Ahlinya

“Dari hasil penyelidikan pihak penyelidik, telah menemukan bukti bahwa beberapa orang mati mengalami penyiksaan sebelum dibunuh.”

“Hal hersebut setelah ditemukannya tubuh dengan anggota badan yang patah dan tali di leher mereka,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Zelenskyy mengatakan bahwa lebih dari 400 kuburan ditemukan di situs tersebut, di mana ratusan orang dewasa dan anak-anak sipil, serta tentara, telah ditemukan.

BACA JUGA:Manchester City Menang Tiga Gol Tanpa Balas di Kandang Wolveshamton, Grealish Cetak Sejarah

“Mereka disiksa, dibunuh dengan penembakan di dekat pemakaman Pishchanske Izyum,” ungkap Zelenskyy.

Meskiupn telah dilakukan penyelidikan, namun pihak Ukraina masih belum memberitahu berapa jumlah pastinya korban di kuburan tersebut.

Pihak Ukraina melakukan penggalian kuburan untuk penyelidikan tentang apa yang menimpa korban di wilyah Izium tersebut.

Dengan menggunakan jas hujan, pegas terus melakukan penggalian di hutan pinus yang dijadikan kuburan.

BACA JUGA:Kejadian di Indramayu, Ibu dan Anak Terbakar Akibat Ledakan Petasan

Dilansir oleh aljazeera.com, terlihat petugas mengais tanah untuk mengumpulkan sisa tubuh dari korban yang di kubur.

Pihak Ukraina juga terlihat berusaha mencari tanda pengenal dari korban, sebagain ada juga yang mencari dengan menggunakan metal detector.

“Satu satu korban ditemukan dalam kondisi tangan yang terikat,” jelas Serhiy Bohdan, kepala penyelidikan Polisi Kharkiv.

BACA JUGA:Dugaan Penganiayaan Anak Angkat di Pabuaran Cirebon, Tubuh Banyak Bekas Luka

Oleg Synegubov, kepala administrasi regional Kharkiv mengatakan pada hari Jumat  17 September 2022, sebanyak 99 persen mayat yang digali memiliki tanda-tanda kematian yang kejam.

Dia menambahkan bahwa kemungkinan ada lebih dari 1.000 warga Ukraina yang disiksa dan dibunuh di wilayah-wilayah yang telah kembali direbut.

Kepala pemerintahan pro-Rusia yang meninggalkan daerah itu pekan lalu menolak laporan penguburan di luar kota Izyum dan menuduh bahwa penemuan tersebut merupakan upaya dari Ukraina dalam merusak nama Rusia.

BACA JUGA:Aliansi Buruh Akan Demo Besar-besaran Menuntut Pemerintah Turunkan Harga BBM

Saya belum mendengar apa-apa tentang penguburan di Izyum,” kata Vitaly Ganchev.

“Untuk setiap pembunuhan di luar hukum atau kejahatan perang lainnya, harus ada keadilan dan reparasi bagi para korban dan keluarga mereka dan pengadilan yang adil serta akuntabilitas bagi tersangka pelaku,” kata Marie Struthers, direktur kelompok untuk Eropa Timur dan Asia Tengah.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk melanjutkan perang terlepas dari keberhasilan yang dicapai oleh Ukraina.

BACA JUGA:Lagi, Anggota Polisi Tak Sengaja Tertembak Flass Ball oleh Rekannya, Ini Penjelasan Polda Gorontalo

Putin memerintahkan untuk segera meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur vital negara itu jika pasukan Ukraina menargetkan fasilitas di Rusia.

Selain itu juga kembali menegaskan bahwa tujuan dari usia adalah membebaskan seluruh wilayah Donbas yang berada di bagian timur Ukraina.

“Kami tidak terburu-buru dan kami hanya mengerahkan relawan dalam serangan tersebut,” kata Putin. (jun/disway)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase