10 Ribu Warga Rusia Daftar Secara Sukarela untuk Berperang ke Ukraina

10 Ribu Warga Rusia Daftar Secara Sukarela untuk Berperang ke Ukraina

Rusia kirim Biji-bijian ke Afrika-Pixabay-

Radarcirebon.com, MOSCOW - Untuk berperang dengan Ukraina, Rusia mengklaim sebanyak 10ribu warganya telah mendaftarkan diri secara sukarela.

"Hari pertama mobilisasi parsial, sekitar 10.000 warga datang di kantor perekrutan atas kemauan mereka sendiri," kata juru bicara militer Rusia, Vladimir Tsimlyansky, kepada kantor berita Interfax, dikutip dari disway.id Jumat 23 September 2022.

Dia mengatakan militer Rusia telah membentuk pusat komunikasi untuk menjawab pertanyaan dari warga secara individu ataupun organisasi tentang mobilisasi parsial.

BACA JUGA:Gas Elpiji Oplosan di Cirebon Terungkap Lagi, Kali Ini di Mundu

Kendati begitu, kementerian pertahanan Rusia belum merilis video resmi dari pusat perekrutan dan belum memberikan informasi tentang jumlah orang yang dipanggil.

Kabar ini sekaligus membantah, banyak warga laki-laki Rusia di usia wajib militer memilih kabur ke luar negeri karena takut direkrut untuk berperang di Ukraina.

Fenomena kabur itu tampak di dua jalur, yaitu darat dan laut. Mereka yang memilih via udara langsung berangkat ke bandara, dan menyebabkan tiket dari Rusia habis terjual.

BACA JUGA:Wow! Ada Shadow Organization Kemendikbud, Diungkap Nadiem Makarim: Anggotanya 400 Orang

"Informasi soal heboh di bandara dan sebagainya sangat dibesar-besarkan. Ada banyak informasi palsu soal ini," imbuh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

"Kami harus sangat berhati-hati soal ini agar tak menjadi korban informasi palsu soal masalah ini," sambungnya.

"Operasi khusus mulai memenuhi tujuan di Ukraina. Sekarang kita secara de facto berhadapan dengan blok NATO dengan semua kemampuan logistik mereka," imbuhnya.

BACA JUGA:Hadirkan Program Figur Inspiratif UMKM, BRI Ajak Pelaku Usaha Semakin Bertumbuh

Sebelumnya, pengumuman wajib militer ini juga memicu demonstrasi besar di Negeri Beruang Merah. Pemerintah merespons aksi itu dengan menangkap peserta aksi.

Menurut laporan kelompok pemantau independen OVD-Info, setidaknya 1.300 orang ditangkap saat demonstrasi pecah di berbagai kota di Rusia. (jun/disway)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase