Ribuan Siswa Meriahkan Pawai Obor

Ribuan Siswa Meriahkan Pawai Obor

KUNINGAN - Kemeriahan malam 1 Muharam 1432 H tahun ini begitu terasa. Seperti yang terlihat, Senin (6/12) malam selepas adzan magrib, Jalan Siliwangi Kuningan mendadak macet. Pasalnya, ribuan warga yang sebagian besar dari kalangan siswa memadati jalan tersebut. Semarak tahun baru Islam pada malam itu memang sangat terasa. Meski hujan rintik-rintik mewarnai peringatan tahun baru, ribuan warga begitu antusias mengikuti pawai obor. Mereka mengacungkan obor dan lampion menyusuri Jalan Siliwangi menuju Masjid Syiarul Islam. Tampil di barisan paling depan, grup drumband yang membuat peringatan tahun baru lebih semarak. Pertunjukkan mereka disaksikan ribuan warga yang memilih berdiri di pinggir Jalan Siliwangi. Pawai obor itu sendiri mengambil start di Pandapa Paramarta. Rombongan peserta pawai dilepas oleh Wakil Bupati Drs H Momon Rochmana MM. Turut menghadiri acara, unsur Muspida dan Ketua DPRD Kuningan, H Acep Purnama SH MH. Tak ketinggalan Kabag Kesra Setda, Drs Dedi Hanadi Wangsa selaku ketua panitia sekaligus Ketua Umum DKM Syiarul Islam. Salahseorang peserta pawai, Sri yang kebetulan siswi kelas 2 SMPN 3 Kuningan merasa bangga atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Dia mengatakan, peringatan 1 Muharam tahun ini terasa lebih semarak dibanding tahun lalu. ”Saya berharap setiap peringatan tahun baru Islam seperti ini. Bila perlu lebih gebyar lagi. Jangan sampai kalah kemerihannya oleh peringatan tahun baru masehi,” ujarnya saat diwawancara Radar di sela pawai. Sementara itu, Ketua Panitia Drs Dedi Hanadi Wangsa menerangkan makna dari pawai obor. Dikatakan, di dalam obor itu terdapat api. Pihaknya ingin sosok generasi muda sekarang memiliki semangat berapi-api dan tangguh. ”Kami ingin sekali menciptakan generasi muda muslim yang unggul dalam segala hal. Untuk itulah kami menggelar pawai obor ini. Dan perlu diketahui bahwa ini merupakan kegiatan awal yang nanti akan dilanjutkan dengan sederetan kegiatan lainnya,” tandas mantan Sekretaris Dinsosnaker itu. Aneka kegiatan lainnya, lanjut Dedi, antara lain lomba dai remaja dan muda serta lomba puisi. Selain itu lomba MTQ dan MHQ, lomba senandung Asmaul Husna, tablig akbar, renungan Muharam sujud syukur, lomba tahrim dan festival pagelaran antik gending keliningan gembyung karya para Wali Songo. Seluruh rangkaian itu diselenggarakan, kata Dedi, sebagai bagian dari proses pendidikan terhadap generasi penerus bangsa. Itu juga sebagai salahsatu bentuk syiar Islam, dimana umat muslim juga memiliki tahun baru yang ditandai dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: