Pelal Muludan Cirebon, Kisah Mistis Tamu Gaib dari Gunung Kromong Palimanan

Pelal Muludan Cirebon, Kisah Mistis Tamu Gaib dari Gunung Kromong Palimanan

Pelal Muludan Cirebon di Keraton Kanoman. Foto dokumentasi sebelum Panjang Jimat.-Dokumen-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - Pelal Muludan Cirebon yang biasa ditandai dengan malam panjang jimat, memiliki sejumlah mitos termasuk kedatangan tamu yang bukan hanya manusia.

Pelal Muludan di Keraton Cirebon yang berlangsung pada hari ini, Sabtu, 8, Oktober 2022 juga tidak pernah lepas dari cerita mistis dan misteri dari masa ke masa.

Misalnya, ada satu kisah yang cukup populer di masyarakat terkait dengan tamu gaib dari Gunung Kromong, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.

Kisah lawas ini, kembali dikisahkan oleh Akbarudin Sucipto, Pegiat Budaya dan Sejarah Cerbon dikomunitas Amparanjati Cirebon, menjelang Pelal Panjang Jimat 2022.

BACA JUGA:5 PR Penting Indonesia dari FIFA Usai Tragedi Kanjuruhan

BACA JUGA:Harga BBM Pertamina Dex Hari Ini Seluruh Indonesia, Paling Murah Rp18.100 per Liter di Tempat Ini

Menurut dia, pada masa lalu di malam jelang pelal panjang jimat dan setelahnya, ada kepercayaan masyarakat terkait dengan tamu yang datang secara gaib.

Seringkali masyarakat di sekitar keraton seolah menyaksikan kedatangan tamu agung ke dalam keraton. Namun, mereka bukan dari sebangsa manusia.

Tamu yang terlihat datang dalam jumlah besar itu, seolah sedang masuk ke dalam lingkungan keraton. Lantas, tiba-tiba-tiba saja menghilang seperti ditelan bumi.

"Tamu mulud yang datang bukan cuma bangsa manusia. Berdasarkan cerita para Sepuh di lingkungan sekitar keraton di Cirebon konon seperti itu dan memang demikian adanya," kata Akbarudin Sucipto, dalam kisah tertulis yang dibagikan kepada radarcirebon.com.

BACA JUGA:Anies 3 Kali Tolak Permintaan Capres dan Cawapres, Begini Klarifikasi PKS dan PAN

BACA JUGA:Sanksi FIFA Atas Tragedi Kanjuruhan Nihil, PSSI Bilang Begini, Ambil Napas, Tolong Disimak

Dan cerita yang sama juga disampaikan pula oleh Ibu Armiah almarhumah (warga kampung Mandalangen), ahli pembuat boreh yang digunakan untuk luluran para Sultan sebelum Panjang Jimat dilaksanakan sekitar tahun 2000-an.

Fenomena yang harus didekati dengan pendekatan keimanan ini memang sudah menjadi kepercayaan setiap menjelang akhir bulan Sapar, masuk bulan Mulud sampai datang Pelal Panjang Jimat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: