Jawa Barat Latih Pelaku UMKM dan Petani Ekspor Mandiri

Jawa Barat Latih Pelaku UMKM dan Petani Ekspor Mandiri

Program Kompor diluncurkan dalam sesi Jabar Punya Informasi (Japri) pada rangkaian acara Road to West Java Festival 2023 di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu 8 Oktober 2022.-Biro Adpim Jabar-

Radarcirebon.com, BANDUNG - Produk UMKM dan komoditas petani Jawa Barat sudah banyak yang dikirim ke luar negeri tapi masih melalui jasa eksportir. 

Pelaku UMKM dan petani penting memiliki kemampuan ekspor secara mandiri tanpa harus melalui jasa eksportir yang berbiaya tinggi, sehingga petani dan pelaku UMKM bisa menikmati keuntungan lebih besar. 

Untuk itu diperlukan pelatihan dan pengembangan kapasitas UMKM, dan ini tanggung jawab bukan di satu pemda atau dinas saja, tapi semua stakeholders turut berperan. 

BACA JUGA:Waspada! Mulai 8-10 Oktober 2022, Sebagian Wilayah Jawa Barat Dilanda Hujan Sedang Hingga Lebat

Guna memberikan wawasan ekspor mandiri kepada petani dan pelaku UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat mencetuskan program Kompor (Kolaborasi Optimalisasi UMKM Ekspor). 

Program Kompor diluncurkan dalam sesi Jabar Punya Informasi (Japri) pada rangkaian acara Road to West Java Festival 2023 di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu 8 Oktober 2022.

Hadir dalam sesi Japri, Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri pada Kementerian Perdagangan RI Syailendra, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan, Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat Jafar Ismail dan sejumlah narasumber lain.

BACA JUGA:Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Malam Ini Keraton Kanoman Gelar Pelal Ageng Panjang Jimat

"Kami ingin mendorong potensi ekspor produk UMKM di Jawa Barat, meningkatkan prosentase ekspor dari UMKM. Sehingga menggelar Kompor, " ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan. 

Iendra mengatakan, ekspor Jawa Barat selama ini didominasi produk dan pengusaha besar mencapai 98 persen. Sisanya atau 2 persen diekspor pelaku UMKM.

"Jelas perlu kolaborasi setiap OPD, bukan hanya Disindag saja. Dengan dinas pertanian untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produk, dengan dinas UMKM untuk pembinaan ekspor dan dinas-dinas lainnya. Termasuk dengan pusat dan daerah," tegasnya.

BACA JUGA:Polisi Buru Pelaku Tindak Anarkis dalam Tragedi Kanjuruhan

Iendra mengatakan pelaku UMKM sangat antusias dengan program Kompor. Mereka mengaku sangat membutuhkan bantuan khususnya pelatihan ekspor. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan UMKM untuk mencapai ke level ekspor adalah 1A +4K, yakni administrasi + kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan kemasan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase