Subang Larang Anak Siapa Sesungguhnya, Prabu Siliwangi Sampai Rela Masuk Islam

Subang Larang Anak Siapa Sesungguhnya, Prabu Siliwangi Sampai Rela Masuk Islam

Subang Larang anak siapa diulas jelas di Naskah CPCN dan disebutkan ayahnya adalah Ki Gedeng Tapa. Foto hanya ilustrasi. -Ilustrasi/Dzulham Fadoli-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - Anak siapa sesungguhnya Nyi Subang Larang hingga Prabu Siliwangi terpikat dan rela masuk Islam demi menikahinya.

Dalam sejumlah kisah, Subang Larang kerap diceritakan sebagai santri dari Syekh Quro tanpa menyebutkan anak siapa sesungguhnya. Termasuk riwayat kehidupannya.

Kendati demikian, anak siapa dan kisah mengenai Subang Larang sesungguhnya dibahas di Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari (CPCN) yang ditulis Pangeran Arya Carbon di Abad ke 17.

Bersumber dari naskah itu, Nyi Subang Larang bernama asli Kubang Kencana Ningrum dan lahir pada 1404 M lantas menempuh ilmu agama dengan berguru kepada Syekh Quro.

BACA JUGA:Hasil Pertandingan Timnas U-17 Indonesia vs Malaysia, Babak Pertama 0-5

BACA JUGA:Gempa di Banten Terasa hingga Cianjur, Terasa Goyangan Beberapa Detik

Lantas, anak siapa sesungguhnya Nyi Subang Larang? Rupanya, dia adalah putri dari Ki Gedeng Tapa, Syahbandar Pelabuhan Cirebon yang waktu itu bernama Muara Jati.

Pelabuhan ini, memiliki arti penting dan sangat vital bagi kerajaan yang berada di utara Pulau Jawa dan dikuasai oleh kerajaan kecil bernama Singhapura.

Mulanya Ki Gedeng Tapa bukanlah seorang muslim. Namun pada tahun 1415 M, datang Laksamana Cheng Ho bersama Syekh Hasanuddin bin Yusuf Sidik. Ada beberapa versi terkait hal ini.

Ada yang menyebut Laksamana Cheng Ho datang terpisah dengan Syekh Hasanuddin. Namun, ada juga yang menyebut mereka datang bersama-sama. 

BACA JUGA:Pegowes Cirebon Serbu Omah Carkonah di Sragi Pekalongan, Ada Ratusan dari Berbagai Klub

BACA JUGA:Breaking News: Gempa Bumi Guncang Banten 5.5 SR hingga Jakarta

Hubungan Ki Gedeng Tapa lantas begitu dekat dengan Syekh Hasanuddin. Sehingga keduanya menjalin persahabatan. Inilah yang kemudian membuatnya memeluk Agama Islam.

Termasuk, Nyi Subang Larang atau Kubang Kencana Ningrum yang merupakan putrinya. Sampai sini, cukup jelas anak siapa sebenarnya Nyi Subang Larang.

Syekh Hasanuddin saat itu bertolak ke Kabupaten Karawang. Dan mendirikan sebuah pesantren. Di sana, dia dikenal dengan nama Syekh Quro.

Tak hanya Ki Gedeng Tapa yang berguru, putrinya Nyi Subang Larang juga turut belajar Agama Islam kepada Syekh Quro dan menjadi santrinya selama dua tahun.

BACA JUGA:Luis Milla Tinggalkan Persib ke Bali, Buntut Liga 1 Ditunda, Latihan Diliburkan

BACA JUGA:PDIP dan Nasdem Pecah? Hasto Sebut si Biru Sudah Lepas dari Koalisi

Setelah itu, Syekh Quro memberikan nama Subang Larang kepada Kubang Kencana Ningrum. Subang larang tersebut memiliki arti Pahlawan Berkuda.

Lantas, Subang Larang pulang ke Muara Jati yang merupakan kampung halamannya. Ada satu kisah pertemuan Subang Larang dan Raden Pamanah Rasa.

Satu ketika, Raden Pamanah Rasa terpesona dengan kemampuan Subang Larang membaca Al-Quran. Sehingga ketika diadakan sayembara oleh Ki Gedeng Tapa untuk mencari suami untuk putrinya, Raden Pamanah Rasa ikut berkompetisi.

Yang kemudian, kompetisi tersebut dimenangkan Raden Pamanah Rasa atau Prabu Siliwangi yang mampu mengalahkan Amuk Marunggul dalam adu tanding yang seru.

BACA JUGA:Cerita Muzaki, Korban Tragedi Kanjuruhan, Remaja yang Terinjak-injak Alhamdulillah Selamat

BACA JUGA:Lucky Hakim Dipanggil DPRD Indramayu Besok: Alhamdulillah Dijawab Juga Tantangan Saya

Singkat cerita, Subang Larang kemudian dinikahi oleh Prabu Siliwangi. Bahkan kabarnya sang raja juga rela masuk Islam demi mempersunting Subang Larang dan menjadikannya istri kedua.

Pendapat berbeda diungkapkan Guru Besar FIB Unpad, Prof Dr Nina Herlina Lubis. Menurut dia, berdasarkan interpretasi logis, Prabu Siliwangi masuk Islam diduga hanya berpura-pura.

"Ada kemungkinan Prabu Siliwangi bukan masuk Islam, tapi pura-pura," kata Prof Nina, dalam sebuah webinar, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, Prabu Siliwangi pura-pura menjadi muslim, karena Raja Sunda tersebut ingin menikah dengan santri putri Syekh Quro yakni Nyi Subang Larang.

BACA JUGA:Kelas Barista di Aston Cirebon, Cek di Sini Jadwal Pelaksanaannya

BACA JUGA:Perawatan Lampu Rem Sepeda Motor Agar Tetap Awet, Simak Yaa...

"Raja Sunda, jatuh cinta dan ingin menikahi salah satu santriwati tersebut. Dia jatuh cinta kepada santriwati putri itu. Ini interpretasi logis," ungkapnya.

Dalam perjalanannya, Prabu Siliwangi kemudian menikahi Nyi Subang Larang dan memiliki beberapa anak yang seluruhnya adalah muslim.

Dari pernikahan ini, Nyi Subang Larang melahirkan Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana dan Nyi Rara Santang yang merupakan ibu dari Sunan Gunung Jati.

Kendati demikian, Prof Nina juga menegaskan bahwa Prabu Siliwangi meninggal sebagai seorang pemeluk Hindu. Makanya, jenazahnya diperabukan.

BACA JUGA:Milad ke-6 Laskar Agung Makan Ali Nuswantara Cirebon, Ada Pentas Seni di Alun-alun Sangkala Buana

BACA JUGA:Pembunuhan 1 Keluarga di Lampung, Berlangsung Selama 1 Jam

Adapun penyebutan bahwa Prabu Siliwangi beragama Islam, Prof Nina berpendapat hal tersebut kebanyakan mengacu sumber sekunder.

Dari kisah tersebut, juga naskah CPCN, cukup jelas mengenai anak siapa Nyi Subang Larang atau Kubang Kencana Ningrum sesungguhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: