WHO: Warga Global Butuh Keseimbangan dan Kesejahteraan Mental

WHO: Warga Global Butuh Keseimbangan dan Kesejahteraan Mental

World Health Organization (WHO)-Istimewa-

Radarcirebon.com, NEWYORK – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022, World Health Organization (WHO) menyerukan tentang keseimbangan dan kesejahteraan mental.

Bertema 'Make Mental Health & Well-Being for All a Global Priority', lebih menyoroti persoalan mental masyarakat akibat Pandemi Covid-19.

Masyarakat perlu mendapatkan kembali keseimbangan dan kesehatan mental seiring dengan kondisi pandemi.

BACA JUGA:Atalia Praratya Kamil Raih Gelar Doktor Ilmu Komunikasi dengan Predikat Cum Laude

Pandemi Covid-19 berdampak cukup signifikan terhadap kesehatan mental masyarakat dunia.

Banyak orang yang tidak bisa terhubung dengan sanak saudaranya akibat paparan virus.

Ada juga terjadi gejolak rumah tangga yang signifikan. Hingga, tekanan mental pada anak-anak akibat harus belajar dari rumah.

"Kemampuan untuk terhubung kembali melalui Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 akan memberi kita kesempatan untuk menyalakan kembali upaya kita untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan mental," tulis WHO di laman resminya.

BACA JUGA:Sidang Perdana Kasus Pembunuhan Brigadir J Segera Dimulai, Berikut Jadwalnya

Menurut WHO, banyak aspek kesehatan mental yang telah menjadi tantangan.

Sebelum Pandemi Covid-19, tepatnya di 2019, diperkirakan satu dari delapan orang secara global hidup dengan gangguan mental.

Pada saat yang sama, layanan, keterampilan, dan pendanaan yang tersedia untuk kesehatan mental masyarakat masih sangat terbatas.  

Terutama bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

BACA JUGA:Inilah Profil dan Rekam Jejak Para Hakim yang Akan Memimpin Sidang Perdana Kasus Pembunuhan Brigadir J

Sebelumnya, media sosial dihebohkan sosok artis ternama Marshanda yang menyuarakan tentang kesehatan mental dengan menggunakan kain batik.

Kain batik ini sebagai bentuk kolaborasi antara Marshanda dengan Tiktok Indonesia untuk menyuarakan tentang kesehatan mental.

Motif batik dengan tema 'Seing the unsee' atau melihat yang terlihat, Marshanda mengajak masyarakat untuk mematahkan stigma negatif masyarakat yang kena gangguan psikologis seperti yang dialaminya.

Marshanda mengidap diagnosa bipolar disorder yang menyebabkan emosi yang tidak bisa dikendalikan.

BACA JUGA:Jelang Sidang Ferdy Sambo dan Kawan-kawan, Beginilah Persiapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Maka dari ini, melalui akun Twitter Tiktok Indonesia, menuliskan cuitan dalam rangka memperingati hari kesehatan mental sedunia.

"Di #harikesehatan mentalDunia ini, Tiktok mengajak kamu untuk #seeing theUnseen dan bantu hilangkan stigma pada #kesehatanMental. Liha indahnya motif unik batik dari Bipolar Disorde survivor Marshanda dan teman-teman mental health survivor lainya," tulis akun Twitter Tiktok Indonesia @tiktoIDN.

Kemudian, ada video Marshanda yang berparas cantik dengan pakaian serba putih sambil mengenalkan pakaian batik.

"Cantik banget ya, batiknya. Kamu pasti belum pernah melihat motif ini sebelumnya. Karena motif ini cuma ada satu di dunia. Dan datangnya dari diri aku, dari brainwave-nya aku," ungkap Marshanda.

BACA JUGA:Gali Informasi Kasus KDRT, Polisi Panggil Penjaga Rumah Lesti Kejora Besok Selasa 11 Oktober 2022

Marshanda menjelaskan bahwa motif batik yang berasal dari pikirannya itu dapat mematahkan stigma negatif tentang gangguan psikologis yang diidapnya.

“Lewat batik ini aku bisa tunjukkan kalau isi pikiranku itu nggak menakutkan dan bisa jadi indah. Sangat beda dengan stigma negatif yang ada. Dan sekarang kalian bisa melihat apa yang selama ini tidak bisa kalian lihat,” tutur Marshanda.

“Aku Marshanda. Aku terdiagnosa bipolar disorder,”  tutup Marshanda dalam video tersebut. (jun)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase