KH Hasan Maolani Eyang Lengkong Kuningan, Diasingkan Belanda ke Tondano Sulawesi Utara

KH Hasan Maolani Eyang Lengkong Kuningan, Diasingkan Belanda ke Tondano Sulawesi Utara

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Lili Eliyah berkunjung ke Makam KH Hasan Maolani Eyang Lengkong Kuningan di Tondano, Sulawesi Utara.-Dok/Lili Eliyah-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, TONDANO - KH Hasan Maolani Eyang Lengkong Kuningan, adalah sosok ulama tarekat dari Kecamatan Garawngi, Kabupaten Kuningan yang diasingkan dan wafat di TONDANO, Sulawesi Utara.

KH Hasan Maolani Eyang Lengkong lahir pada 21, Mei 1782 yang merupakan gerilyawan Perang Jawa dari Kabupaten Kuningan, sekaligus ulama tarekat.

Nama Eyang Lengkong yang disematkan kepada KH Hasan Maolani, tidak lepas dari desa tempatnya berasal yakni, Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Hingga kini, Makam KH Hasan Maolani masih berada di Kampung Jawa, Tondano, Sulawesi Utara, tempatnya dahulu diasingkan oleh Belanda.

BACA JUGA:Pohon Saparantu Hanya Ada di 3 Daerah, Cirebon, Cianjur dan Banten, Hadiah Sultan Mataram

BACA JUGA:Inggris Selalu Tampil Buruk, Garret Southgate Didesak Mundur, Thomas Tuchel Tertarik Menggantikannya

Namun, kabarnya di Desa Lengkong juga terdapat makamnya yang terdiri dari beberapa helai rambut, agar keturunannya tidak sulit berziarah sampai ke Sulawesi Utara.

Sebagai informasi, KH Hasan Maolani adalah putra dari Kiai Bagus Lukman bin Kiai Syatar. Dari garis keturunannya, masih merupakan kerabat dari Kesultanan Cirebon dan Sunan Gunung Jati dari jalur ayah.

Bahkan, juga masih memiliki garis keturunan ke Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi dari jalur ibu.

Silsilah dari jalur ayah Eyang Hasan Maolani merupakan keturunan Bagus Luqma, Kiai Syatar, Raden Kenda, Nyai Raden Lempeg, Tumenggung Raden Jayadipura yang terhubung ke Ratu Girilaya.

BACA JUGA:Terinspirasi Album Queen, Dewa 19 Akan Gelar Konser Orkestra, Catat Tanggal dan Harga Tiketnya

BACA JUGA:Irjen Pol Teddy Minahasa Putra Perintahkan AKBP D untuk “Curi” BB Sabu di Polres Bukittinggi

Selanjutnya Pangeran Dipati, Panembahan Ratu, Pangeran Wiradipati, Pangeran Pasarean dan Sunan Gunung Jati.

Dari jalur ibu, Eyang Hasan Maolani terhubung lewat keturunan Nyai Lukman, Kiai Jafiyah, Kiai Abdul Qahir, Syekh Haji Muhammad Huse.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: