KAI Tegaskan Korban Tewas Lima Orang

KAI Tegaskan Korban Tewas Lima Orang

JAKARTA - Selain melakukan evakuasi rangkaian kereta dan memerbaiki jalur yang rusak akibat kecelakaan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga terus memastikan akar masalah dari peristiwa yang melibatkan truk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) itu. Penanganan dilakukan oleh PT KA Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta dan PT KA Commuterline Jakarta (KCJ). Manager Komunikasi KCJ, Eva Chairunnisa, mengatakan pihaknya baru bisa memastikan bahwa tiga pegawainya tewas terdiri atas Darman Prasetyo (masinis), Suroso (asisten masinis), dan Sofyan Hadi (petugas pelayanan). \"Menurut warga yang kami temui dan melihat kejadian tersebut pintu palang sudah mulai tertutup namun truk tetap melintas, saat ini sopir dan kernet truk masih dirawat di Rumah Sakit Pertamina pusat dengan kondisi tanpa luka parah,\" ujarnya, kemarin. Eva berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak khususnya para pengendara yang melanggar peraturan pada akhirnya dapat berakibat sangat fatal. \"Pihak lain khususnya masinis KRL dan penjaga palang tersebut sudah menjalankan tugasnya sesuai SOP (Standar Operasional dan Prosedur),\" yakinnya. Pihaknya menegaskan bahwa korban meninggal adalah lima orang. Selain tiga dari pihak KAI ada dua pengguna jasa yaitu Rosa (73) dan Yuni (16). \"Kita tidak pernah mengeluarkan statement meninggal lebih dari lima orang, itu informasi dari mana?\" bantahnya ketika dikonfirmasi tentang jumlah meninggal dikabarkan mencapai 9 orang. Selebihnya korban luka berat dan ringan mencapai 89 orang. Berdasarkan koordinasi yang dilakukan, menurutnya, biaya pengobatan korban luka dan santunan korban tewas pada KA 1131 akan ditangani oleh pihak Jasa Raharja dan Jasa Raharja Putera (anak perusahaan Jasa Raharja). PT Jasa Raharja akan memberikan santunan sebesar Rp25 juta untuk korban tewas dan Rp10 juta maksimal untuk korban luka-luka. PT Jasa Raharja Putra akan memberikan santunan sebesar Rp40 juta untuk korban tewas dan korban luka maksimal Rp30 juta. Terkait kronologis kejadian, faktanya diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diselidiki. Meski begitu pihaknya sudah meminta keterangan dari para saksi. Salah satunya pemilik warung di sekitar lokasi yang juga terbakar. \"Pemilik warung bilang pintu kereta sudah mulai tertutup, bunyi klakson kereta sudah dibunyikan, palang pintu juga sudah berbunyi. Jadi sudah sesuai SOP,\" tegasnya. Fakta dari hasil pemeriksaan polisi itu pula yang akan dijadikan landasan PT KAI apakah akan melakukan upaya hukum kepada Pertamina atau tidak. \"Itu nanti, tunggu hasil penyelidikan polisi dulu,\" imbuhnya. Pihaknya saat ini memilih fokus kepada penanganan para korban dan evakuasi kereta. Belum bisa dipastikan kapan jalur tersebut akan normal kembali. \"Nanti sebelum kereta pertama jalan, kita informasikan. Yang pasti semua stasiun akan terus menginformasikan perkembangannya,\" tuturnya. Saat ini, perjalanan kereta api lintas Tanah Abang (Jakarta Pusat) - Maja (Banten) diberlakukan satu jalur bergantian. Lintas Tanah Abang - Serpong (Tangerang Selatan) dan sebaliknya belum dapat dilalui KRL. Sementara lintas Maja-Serpong dan sebaliknya perjalanan kereta api dilayani oleh KRL dan KA Lokal. Juru Bicara PT KAI, Sugeng Priyono, mengatakan pihaknya akan mengawal proses penyelidikan dan semaksimal mungkin melakukan evakuasi dan penangan korban kecelakaan. \"Saya belum bisa memberikan banyak keterangan karena ini saya sedang di pesawat mau ke lokasi kejadian. Nanti kita lihat dulu,\" ujarnya, tadi malam. (gen)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: