Kasus Sub Varian Omicron XBB di Indonesia Bertambah, Begini Penjelasan Kemenkes

Kasus Sub Varian Omicron XBB di Indonesia Bertambah, Begini Penjelasan Kemenkes

Ilustrasi sub varian omicron XBB-Daniel Roberts-Pixabay

Radarcirebon.com, JAKARTA – Indonesia menambah tiga kasus konfirmasi positif sub varian omicron XBB.

Penambahan tiga kasus konfirmasi positif sub varian omicron XBB disampaikan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Kasus tersebut merupakan transmisi dari dalam negeri dan luar negeri. Dengan demikian hingga Selasa 25 Oktober 2022 total ada 4 kasus Covid-19 sub varian omicron XBB di Indonesia.

BACA JUGA:Hasil Drawing Piala Asia U-20 2023: Timnas Indonesia Satu Grup dengan Tuan Rumah dan Dua Negara Asia Barat

“Pasien semuanya bergejala ringan seperti batuk dan pilek. Tapi semua pasien sudah sembuh dan mereka hanya melakukan isolasi mandiri, tidak dirawat di rumah sakit,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril pada Konferensi Pers Rabu secara virtual 26 Oktober 2022.

Dari 4 pasien tersebut, 3 di antaranya berlokasi di DKI Jakarta dengan 2 pasien transmisi lokal dan 1 pasien transmisi luar negeri. Sisanya 1 pasien lagi berlokasi di Surabaya dengan transmisi luar negeri.

“Dengan demikian pasien konfirmasi XBB ini terdapat 2 pasien transmisi luar negeri dari Singapura dan 2 pasien transmisi lokal,” ucap dr Syahril.

BACA JUGA:Tangani Gagal Ginjal Akut, Mabes Polri Terbitkan Surat Telegram, Berikut Isinya

Menyusul temuan ini, Kementerian Kesehatan langsung melakukan upaya antisipatif dengan melakukan tracing dan testing terhadap kontak erat dan hasilnya negatif.

Semua pasien sudah dilakukan vaksinasi, ada yang sudah dua kali ada juga yang sudah booster.

Sejauh ini, ada 24 negara yang melaporkan kasus Covid-19 varian XBB. Varian XBB menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.

BACA JUGA:Ular Piton Makan Manusia, Panjangnya Tujuh Meter, Lihat Perutnya

Meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron. Kendati demikian, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19. Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi.

Dikatakan dr Syahril, masyarakat diharapkan tetap mengedepankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun, serta melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19.

“Selain itu juga segera melengkapi vaksinasi Covid-19 (2 dosis), termasuk vaksinasi booster, untuk meningkatkan perlindungan terhadap Covid-19,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase