Timses Hebat dan Pengurus DPC PKB Perang Komentar

Timses Hebat dan Pengurus DPC PKB Perang Komentar

SUMBER- Draf memorandum of understanding (MoU) yang diajukan DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), memicu polemik. Bahkan, di ranah media sosial salah seorang tim sukses pasangan Hebat Kadir Al Hafidzi terlibat perang opini dengan Anggota Fraksi PKB di DPRD Naufal Fuad Hasyim. “Apa ini yg disebut pro perubahan? Pemilihan wakil rakyatbisa disetel bupati wakil bupati?” tulis Kadir dalam status facebooknya. Kadir melanjutkan, apa gunanya pemilihan DPRD langsung oleh rakyat ? Pro perubahannya di mana? “Yang ada perubahan menjadi lebih bobrok dari pemerintahan yang lalu. Dasar ambisius, segala cara dihalalkan,” tulisnya, lagi. Status ini, rupanya membuat Naufal meradang. Secara langsung, Naufal mempertanyakan statemen tersebut. “Beginikah cara kampanye tim sukses salah satu pasangan (Tim Sukses Pasangan Hebat) dalam pilkada putaran kedua Kabupaten Cirebon?” tanya Naufal. Naufal mengimbau agar Kadir berhati-hati dengan statemennya. Pasalnya, hal itu bisa menjadi bumerang bagi pasangan Hebat. “Hati-hati kang bro. Bisa jadi bumerang loh. Sampean kan tim sukses pasangan Hebat. Apa begini cara kampanyenya?” tanya dia, lagi. Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Rahman Hakim mengatakan, berdasarkan rapat pleno dengan sejumlah pengurus di Ponpes Buntet beberapa waktu lalu, PKB tegas menyatakan dukungan kepada pasangan Jago-Jadi. “Keputusan ini diambil setelah mendapat saran dari NU,” ujar Rahman. Hanya saja, kata Rahman, ketika itu pihaknya baru merancang draf memorandum of understanding (MoU) dengan meminta 15 kursi di parlemen atas keputusan yang diambil PKB memasuki babak putaran kedua. Selain itu, di dalam deal dengan PDIP nanti, pihaknya juga meminta mahar senilai Rp5 miliar yang harus dibayar di muka. “Itu baru rancangan, tapi tidak tahu pas pelaksanaannya nanti,” ucapnya. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: