DPC PDIP Meradang, Luthfi Gagal Paham Pemerintahan

DPC PDIP Meradang, Luthfi Gagal Paham Pemerintahan

MERADANG. Wakil Ketua Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Bejo Kasiono menilai Luthfi gagal dalam memahami roda pemerintahan.-Samsul Huda-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Luthfi MSi diserang. Pasalnya, kader banteng di buat meradang. Merendahkan Bupati Cirebon sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Drs H Imron MAg di depan publik.

Mereka menuding Luthfi tak paham  pemerintahan. Bahwa Lembaga DPRD itu bagian dari Pemerintahan Kabupaten Cirebon. Menyusun program dan anggaran prioritas.

"Artinya, jika infrastruktur jalan kurang layak aksesnya, sama saja Luthfi lalai dari tugas pokok dan fungsinya," ujar Wakil Ketua Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Bejo Kasiono, kepada Radar, kemarin.

Bejo mengatakan, syahwat politik Luthfi di 2024 rupanya sudah tak terbendung. Faktanya, ketua DPRD sudah bermanuver di depan publik. Merendahkan Bupati Cirebon. Menganggap program Bupati Imron tak jelas. Padahal, panggung itu bukan stand up comedy (candaan).

BACA JUGA:Begal yang Beraksi di Suranenggala Cirebon Sudah Ditangkap, Ini Identitasnya

BACA JUGA:Pencurian di Minimarket Pegagan Lor Cirebon, 1 Pelaku Ditangkap Sedang Tidur di Rumah, 1 Buron

"Luthfi tidak sadar. Kalau dia ketua DPRD. Yang mempunyai fungsi baggeting (anggaran). Luthfi juga tidak sadar telah mencoreng nama sendiri dengan statement yang ia lontarkan," ujar Bejo, kepada Radar, kemarin.

Menurutnya, tidak pantas kata-kata yang disampaikan ke publik itu dilontarkan ketua DPRD dalam forum resmi. Sebab, ketua DPRD adalah tokoh. Harusnya, Luthfi bicara soal ide dan gagasan.

"Artinya, kita bisa menilai bahwa yang disampaikan Luthfi itu bukan pemikiran orang besar. Selain itu, kita juga melihat ada kecenderungan Luthfi gagap dalam menghadapi pilkada 2024," ungkapnya.

Mantan Anggota DPRD Kabupaten Cirebon itu justru menuding PKB sebagai partai pemenang pemilu 2019 tidak bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat yang baik didapilnya. Terbukti, di dapil V. Tempat acara peresmian wisata baru di Pengarengan dengan infrastruktur yang tidak memadai.

BACA JUGA:Berbasis Ekonomi Kerakyatan, Bukti Keberhasilan BRI Berdayakan Ekonomi Masyarakat NTT

BACA JUGA:Cara Beralih ke TV Digital dari Siaran Analog, Kenali Ciri dan Perbedaan Dulu

"Di dapil V itu, PKB dapat dua kursi. Ada H Tanung dan Hj Ismiyatul Fatihiyah Yusuf. Masa tidak bisa memperjuangkan infrastruktur di wilayahnya. PKB sebagai partai pemenang pemilu harus bertanggungjawab kaitan program dan prioritas anggaran," tegas Bejo.

Lebih lanjut Bejo menyampaikan, merendahkan martabat Bupati Cirebon di depan publik sama saja dengan black campaign 2024. Pihaknya meminta klarifikasi ketua DPRD atas statement yang dilontarkannya itu.

"Kita kasih waktu 1x24 jam, ketua DPRD untuk klarifikasi. Kalau tidak. Akan ada  tindak lanjut dari kami," imbuhnya.

Ia menegaskan, jangan pernah melarang orang untuk memilih. Karena itu melanggar hak politik manusia. Maka, Luthfi, harus belajar lagi tentang UU 45 dan Pancasila.

BACA JUGA:Target Tak Tercapai, Tim Sepak Bola Kota Cirebon Kalah dari Kabupaten Bogor

BACA JUGA:Kumpulan Kata Bijak Tentang Hujan dan Kopi Bahasa Inggris dan Indonesia, Cocok Buat TikTok, Instagram

Dalam kesempatan itu juga menyoal Luthfi di internal PKB itu sendiri. "Kalau ada persoalan internal PKB, jangan kemudian partai lain sebagai landasan atau bantalan. Selesaikan saja di internal," tukasnya.
 
Senada disampaikan, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Cirebon Aan Setiawan SSi. Ia mengatakan, Ketua DPRD itu kurang memahami fungsi DPRD. Yang merupakan bagian dari pemerintahan. Baik buruknya Pemerintahan ini adalah keputusan bersama. Tanggungjawab bersama.

"Kalau yang dibicarakan Luthfi itu benar. Luthfi mencoreng diri sendiri. Karena beliau bagian dari pemerintah. Artinya, jangan menumpahkan dalam salah satu pihak terkait keberhasilan dan kegagalan pemerintah," paparnya.

Apalagi di dapil V, PKB dapat dua kursi. Harusnya anggota dewan turun ke bawah menyerap aspirasi masyarakat. Supaya infrastruktur jalan baik. "Ada H Tanung dan Mba Ismi, seperti apa kiprah mereka dilapangan," tuturnya.

BACA JUGA:IAIN Syekh Nurjati Cirebon Wisuda 1.439 Mahasiswa, Lulusan Diharapkan Menjadi Sinar bagi Masyarakat di Sekitar

BACA JUGA:Lokasi Konser BLACKPINK Pindah Ke Mana? Menpora Tegaskan GBK Tidak Boleh Dipakai 

Ia menambahkan, ketika bicara 2024, sabarlah. Luthfi jangan ereksi dulu. Kalaupun dulu pernah nyalon bupati dua kali gagal. Barangkali, memang jadi insyaallah. Harus sabar. Pada saatnya ada untuk Kampanye. Bukan sekarang. Ini kan ruang publik.

"Tidak baik bicara seperti itu. Imron sebagai bupati juga ketua partai. Simbol partai. Walaupun itu guyonan. Tapi bukan tempat nya. Kontennya pariwisata, bukan politik," pungkas Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPC PDIP Kabupaten Cirebon itu.

Sebelumnya, Ketua DPRD Mohamad Luthfi MSi menyampaikan kalau kondisi jalan belum mulus dan pro-gramnya tak jelas maka jangan pilih lagi bupati untuk
tahun 2024.
"Gimana pariwisitanya mau
maju kalau jalannya blesak? Ini kalau tahun depan masih belum mulus, Pak Bupati ini
jangan dipilih lagi, sepakat gak? Aja dipilih maning, bli jelas programe. Tapi beliau di
anggaran tahun 2023 sudah mengalokasikan untuk pembangunan destinasi pariwisatanya,” pungkasnya.

BACA JUGA:Lokasi Konser BLACKPINK Pindah Ke Mana? Menpora Tegaskan GBK Tidak Boleh Dipakai

BACA JUGA:Medali Emas Pertama Kabupaten Cirebon Porprov Jabar 2022 dari Renang, Ini Dia Atletnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: