Waspada! Puncak Gelombang Varian Baru Covid-19 Diperkirakan Satu hingga Dua Bulan Kedepan

Waspada! Puncak Gelombang Varian Baru Covid-19 Diperkirakan Satu hingga Dua Bulan Kedepan

Kemenkes kembali temukan varian baru Covid-19, warga di himbau untuk kembali pakai masker apabila aktivitas diluar ruangan dan rajin olahraga untuk menjaga imunitas tubuh. foto: -Pixabay-

Radarcirebon.com, JAKARTA - Masyarakat diminta untuk kembali waspada dan cermat dalam menyikapi situasi kesehatan global saat ini.

Pasalnya, Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi dalam satu hingga dua bulan kedepan akan terjadi puncak gelombang varian baru Covid-19.

Dalan akun Instagram @luhut.pandjaitan, mantan Duta Besar Indonesia untuk Singapura di era Presiden KH Abdurrahman Wahid ini mengatakan, berdasarkan data akan ada lonjakan varian Covid-19.

BACA JUGA:Tata Cara Shalat Gerhana, Persiapan Gerhana Bulan Total 8 November 2022

"Berdasarkan berbagai data yang telah kami amati dan berangkat dari trajectory kasus Covid-19 yang lalu, puncak gelombang berbagai varian baru ini diperkirakan akan terjadi pada satu hingga dua bulan ke depan," ujarnya, Jumat 4 November 2022.

Luhut menegaskan semua pihak untuk terus waspada dan cermat, mengingat kasus Covid-19 kembali meningkat hingga menyentuh angka 5.000 kasus dalam satu minggu terakhir.

Ia menyebut, khusus untuk wilayah Jawa Bali peningkatan kasus konfirmasi harian terlihat di seluruh Provinsi Jawa dan Bali.

Selain itu peningkatan angka kematian utamanya di Jawa Tengah dan DIY juga naik cukup signifikan.

BACA JUGA:Kepala Bapenda Majalengka Diperiksa Kejati Jabar, Terkait Ini

Luhut juga menegaskan pemerintah akan terus berkaca pada kasus dan pola Covid-19 di negara lain sebagai salah satu cara untuk memprediksi segala kemungkinan yang terjadi ke depan.

Pemerintah juga terus mengamati peningkatan kasus di beberapa negara yang juga menunjukkan adanya peningkatan perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan pertengahan tahun 2022.

"Namun varian baru ini diprediksi akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan awal tahun yakni puncak Omicron yang lalu," katanya.

Luhut mengatakan dengan terjadinya peningkatan kasus yang menyentuh angka 5.000 kasus per hari, pemerintah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk membendung terjadinya keparahan yang lebih dalam yang disebabkan oleh varian baru XBB tersebut.

BACA JUGA:Viral! Jasa Sewa Pacar dengan Tarif Terjangkau, Gandengan Tangan Tambah Biaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase