Jawa Barat Komitmen Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik secara Pentahelix

Jawa Barat Komitmen Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik secara Pentahelix

Sekda Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menjadi keynote speech pada Seminar Pentahelix Collaboration, dengan tema 'Rencana Pengembangan dan Masukan Terhadap Kerja Sama Pemda Provonsi Jabar dan University of Nottingham UK, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu-Biro Adpim Jabar-

Radarcirebon.com, BANDUNG -Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pihaknya terus mendukung ekosistem keberlangsungan kendaraan listrik.

Upaya ini pun dilakukan secara Pentahelix dengan melibatkan akademisi, dunia usaha, komunitas, media, dan unsur pemerintahan.

Dari unsur akademisi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat salah satunya menggaet University of Nottingham, UK.

BACA JUGA:Penyaluran BSU 2022, Menaker: Insya Allah, Kira-kira Akan Selesai 22 November 2022 Nanti

Kebersamaan kedua belah pihak adalah dalam rangka pengembangan unit kendaraan listrik itu sendiri.

Ini penting, kata Sekda karena seiring bertambahnya jumlah penduduk Jawa Barat, maka penggunaan kendaraan pun akan terus bertambah.

Sementara itu, efek samping dari massifnya penggunaan kendaraan adalah polusi akibat emisi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM).

BACA JUGA:Hasil Rakernas ADPMET 2022: Susun Peta Jalan Transisi Energi dan Persiapan Net Zero Emission 2060

Maka upaya penurunan emisi di bidang transportasi yakni lewat konversi ke kendaraan listrik dan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

Berdasarkan data dari Open Data Jabar, jumlah kendaraan bermotor di Jawa Barat pada tahun 2021 sebanyak 16,3 juta unit.

Adapun hingga saat ini jumlah kendaraan listrik di Jawa Barat baru sekitar 545 unit.

BACA JUGA:Peluang Kehadiran Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky di KTT G20, Moeldoko: Kita Tunggu Saja

"Dilihat dari jenisnya kebanyakan (kendaraan listrik yang digunakan) adalah tipe sepeda motor," sebut Sekda Setiawan dalam keynote speech pada Seminar Pentahelix Collaboration, dengan tema 'Rencana Pengembangan dan Masukan Terhadap Kerja Sama Pemda Provonsi Jabar dan University of Nottingham UK, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 9 November 2022.

"Jumlah kendaraan listrik (EV) harus diakselerasi," ucap Sekda Setiawan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga terus berupaya menghadirkan energy supply untuk kendaraan listrik.

BACA JUGA:Limbah Masker Butuh 300 Tahun untuk Terurai, BRI Peduli Mengubah Jadi Pot Tanaman

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar) telah meluncurkan 104 SPKLU yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat.

Di samping itu dukungan baik terhadap industri, ataupun pengrajin kendaraan custom, atau bengkel konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik juga terus dilakukan, yakni dengan standardisasi dan sertifikasi.

"Capacity building untuk sumber daya, kemudian juga penting dalam mengembangkan kendaraan listrik di Jabar," ucap Setiawan.

BACA JUGA:Limbah Masker Butuh 300 Tahun untuk Terurai, BRI Peduli Mengubah Jadi Pot Tanaman

Sementara, Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat  Bedi Budiman mengaku legislatif mendukung terwujudnya migrasi kendaraan dari energi fosil ke listrik. Namun hal itu pun tetap membutuhkan persetujuan rakyat.

Ia pun menyebut, bahwa penggunaan kendaraan listrik adalah demi menghadirkan transportasi yang murah dan efisien.

Di samping itu, Bedi inginkan mendatang Indonesia khususnya Jabar dapat berdikari dan mandiri dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini.

Maka momen kolaborasi bersama University of Nottingham harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

BACA JUGA:Alhamdulillah! Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Indonesia Turun

"Kami berharap agar ke depan, ketergantungan kita terhadap luar negeri bisa tertangani," kata Bedi.

Profesor Patrick Wheeler dari University of Nottingham UK mengemukakan sejumlah hal terkait konversi kendaraan konvensional ke listrik pada pertemuan tersebut.

Pertama, menurut dia, perlu untuk dipersiapkan sistem storage atau penyimpanan energi elektrik.

BACA JUGA:Jika Rakyat Berkehendak, Moeldoko Siap Maju di Pilpres 2024

"Lalu, hal yang paling esensial saat ini adalah pengembangan teknologi," ujar pria yang akrab disapa Pat.

Maka menurut Pat, yang selalu menjadi kata kunci apabila bicara pengembangan teknologi saat ini, menurutnya adalah mesin-mesin elektrik dan daya elektronika. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase