Calon Sekda Siap Uji Kelayakan
TIGA nama calon Sekda Kota Cirebon sudah diajukan ke Provinsi Jawa Barat. Ketiganya akan menjalani rangkaian tes uji kelayakan. Hal ini akan menjadi salah satu bahan pertimbangan utama wali kota dalam menentukan sekda. Drs Asep Dedi MSi, Ir Vicky Sunarya dan Dra Deane Dewi Ratih MM, dipersilakan menunjukan kemampuan terbaiknya dalam tes itu. Wali Kota Ano Sutrisno lebih memilih untuk menunggu hasil fit and proper test dari Provinsi Jawa Barat. “Belum ada perkembangan apa-apa. Saya masih menunggu hasilnya,” ujar Wali Kota Drs H Ano Sutrisno MM kepada Radar, Senin (16/12). Ano mengimbau agar seluruh kalangan menahan diri untuk persoalan ini. Sebab, untuk jabatan sekda semata-mata bekerja bagi Pemkot Cirebon. Bahkan, jabatan tersebut menjadi semacam tangan kanan wali kota. Karena itu, Ano lebih memilih menunggu hasil uji kelayakan di Provinsi Jawa Barat. Apapun hasilnya, akan menjadi bahan pertimbangan utama bagi Ano untuk menentukan sekda definitif selanjutnya. Terkait peluang ketiga nama tersebut, dia meyakini ketiganya akan mampu menjadi pemimpin para PNS di lingkungan Pemkot Cirebon. “Ketiga nama itu dipilih berdasarkan banyak pertimbangan. Semuanya masih berpeluang,” ujarnya, bijak. Baik Asep Dedi, Vicky maupun Daene, disebutnya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika berkaca pada penilaian uji kelayakan, pengalaman karir dan gelar jabatan memiliki poin. Tidak hanya itu, ketiganya akan membuat karya tulis kaitan dengan tema tertentu dalam pemerintahan. Prosesi wawancara menjadi bagian dari uji kelayakan. Ano yang pernah menjadi sekda Kota Cirebon selama beberapa tahun, sangat memahami tugas, peran dan fungsi sekda dalam pemerintahan. Sebagai ujung tombak dan koordinator para PNS, sekda menjadi kepanjangan tangan dari wali kota maupun wakil wali kota. Meskipun tanpa sekda definitif seperti saat ini, pemerintahan tetap berjalan dengan baik dan tanpa hambatan. Hanya saja, peran penting sekda definitif ada pada beberapa bagian yang akan berjalan pada tahun kedepan. Karena itu, Ano menganggap siapapun yang akan menjadi sekda definitif selanjutnya, adalah PNS dengan kapasitas mumpuni dalam menjalankan fungsi sebagai koordinator dan penyampai kebijakan kepala daerah. “Siapa sekdanya belum dapat ditentukan. Kalau sudah ada hasil fit and proper test dari provinsi, baru dapat diketahui nilainya,” tukas Ano. Penjelasan rangkaian prosesi pencalonan sekda pernah disampaikan Kepala BK-Diklat Kota Cirebon, Drs Ferdinan Wiyoto MSi. Dikatakan Ferdinan, tiga nama calon sekda yang diajukan wali kota, akan menjalani fit and proper tes atau uji kelayakan di tingkat Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya, hasil penilaian akan dikirimkan ke Kementrian Dalam Negeri (Kemengdari) melalui Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Selanjutnya, Kemendagri yang dalam hal ini Menteri Gamawan Fauzi, akan memberikan rekomendasi atas penilaian uji kelayakan tersebut. “prosesnya panjang, tidak sampai pada satu titik saja,” ujar Ferdinan. Setelah mendapatkan rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri, nama tersebut akan dikembalikan ke wali kota. Selanjutnya, kata Ferdinan, wali kota akan menentukan satu diantara tiga calon sekda. Jika sudah dipilih, nama diajukan ke Gubernur Jawa Barat untuk ditetapkan menjadi sekda definitif. artinya, penetapan sekda definitif dilakukan atau diberikan oleh Gubernur, bukan wali kota. “ini rangkaian aturan yang harus dijalani. Tiga nama itu salah satunya pasti menjadi sekda definitif,” tukasnya. Saat satu nama sekda sudah diterima, BK-Diklat akan segera melaporkan ke wali kota untuk menggelar mutasi pejabat eselon tiga dan selanjutnya berbarengan dengan pelantikan sekda definitif. Terpisah, Asep Dedi menyatakan siap mengikuti tahapan seleski sekda. Menurut Asep, setiap kandidat mesti mengikuti beberapa tahapan. Mulai dari tes kesehatan berupa general chek up, tes tertulis, tes wawancara, dan penyampaikan visi misi. “Waktunya bisa 1 bulan lebih mas,” kata Asep saat ditemui koran ini di gedung DPRD, kemarin. Asisten administrasi umum ini mengaku menunggu undangan dari provinsi, terkait jadwal pelaksanaan tes. Saat ini dia sedang mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu menerima undangan untuk mengikuti tahapan seleksi, termasuk mempersiapkan visi misi untuk dipaparkan. Disinggung tentang kabar hampir pasti dirinya akan menduduki kursi sekda, mantan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) ini enggan memberi komentar dan langsung bergegas meninggalkan gedung dewan. (ysf/abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: