Waduh, Gawat Nih! Akibat Pemanasan Global, Ilmuan di Eropa Temukan Virus Zombie
Ilmuan di Eropa telah menemukan virus zombie. Ilustrasi Foto:-Pixabay-
RADARCIREBON.COM - Ilmuwan Perancis tiba-tiba menggemparkan seluruh dunia.
Ilmuan Prancis menemukan virus zombie yang terpenjara selama hampir 50 ribu tahun di bawah danau beku Yakutia, Siberia, Rusia.
Hal ini dikarenakan pemanasan global, membuat es yang menyelimuti virus tersebut mencair.
Seperti kabar yang diedarkan The New York Post, virus zombie ini tetap akan menular meski terperangkap di tanah beku selama ribuan tahun.
BACA JUGA:Mitsubishi Triton Buktikan Daya Tahan di Ajang AXCR 2022, Bawa Dua Pembalap Podium
Pusat Riset Ilmiah Nasional Perancis menyebutkan harus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bahaya apa yang bisa terjadi dan risiko dari virus permafrost atau es yang membeku.
Sejauh ini para ilmuwan sudah mengidentifikasi sebanyak 13 virus baru, melalui sampel permafrost yang dikumpulkan dari Rusia. Satu dari 13 virus tersebut adalah virus zombie.
Studi penelitian belum ditinjau oleh sejawat, yang diketuai oleh ahli mikrobiologi Jean-Marie Alempic mencatat bahwa sejauh ini peneliti melakukan penelitian terbatas terhadap virus hidup yang ditemukan di permafrost.
BACA JUGA:P2P Gelombang II Hasilkan Deklarasi Solo, Lolly: Momentum Kolaborasi Awasi Bersama Pemilu 2024
Para penulis juga mencatat jika virus zombie ini bukanlah ancaman kesehatan masyarakat.
Dikutip dari Sky News, Peneliti mengatakan, “Seperempat belahan bumi utara ditopang oleh tanah beku permanen yang disebut permafrost.”
Peneliti juga menambahkan jika pemanasan iklim yang berlangsung membuat permafrost mencair secara permanen.
“Karena pemanasan iklim, permafrost yang mencair secara permanen melepaskan bahan organik yang membeku hingga satu juta tahun yang sebagian besar terurai menjadi karbondioksida dan metana yang semakin meningkatkan efek rumah kaca,” lanjut peneliti itu.
BACA JUGA:Kenaikan UMP Jabar 2023, Ridwan Kamil: Selamatkan Buruh dan Dunia Usaha
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase