Mengenal Sesar Baribis Kendeng yang Melintasi Cirebon Menyimpan Potensi Gempa

Mengenal Sesar Baribis Kendeng yang Melintasi Cirebon Menyimpan Potensi Gempa

Warga berusaha keluar dari pusat perbelanjaan saat terjadi gempa di Kota Cirebon. Wilayah Cirebon berada di atas patahan yang bernama Sesar Baribis Kendeng.-Ist-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Sesar Baribis Kendeng yang melintasi Cirebon hingga ke Surabaya menjadi perbincangan pasca terjadi gempa di Kabupaten Cianjur.

Tanpa disadari masyarakat awam, di bawah Cirebon membentang patahan aktif bernama Sesar Baribis Kendeng yang memiliki potensi gempa bumi.

Keberadaan Sesar Baribis Kendeng ini, sudah lama terdeteksi ilmuwan kegempaan. Bahkan sudah diterbitkan pada beberapa jurnal ilmiah.

Pada tahun 2017 misalnya, Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) sudah menerbitkan buku mengenai jalur sesar yang aktif di Indonesia.

BACA JUGA:Dokter Spesialis Kulit Rugi Ratusan Juta Rupiah Gegara Persoalan Ini

Gempa yang terjadi di Kota Cirebon pada Sabtu, 3, Desember 2022, tentu mengingatkan kembali pada keberadaan patahan aktif dengan laju gerak yang diperkirakan 5 mm per tahun itu.

Di bawah Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Purwodadi sampai ke Surabaya, membentang jalur sesar tersebut.

Endra Gunawan, Dosen Kelompok Keahlian Geofisika Global Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam artikelnya kembali mengingatkan mengenai adanya jalur sesar ini.

Meski diterbitkan pada sebuah buku di tahun 2017, sebenarnya jalur sesar ini sudah lama dimuat pada naskah ilmiah. Tetapi, ada perbedaan versi mengenai jalur patahan itu.

BACA JUGA:Sejarah Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang Dilakukan Setiap 3 Desember

Naskah ilmiah SImandjuntak pada tahun 1993, Hall DKK tahun 2007 dan Clements DKK di tahun 2009 sudah mengulas mengenai sesar aktif di utara Pulau Jawa.

Tetapi ada dua versi mengenai patahan aktif ini. Naskah ilmiah ada yang mengulas mengenai patahan bermula dari Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Ada juga yang menyebutkan bahwa jalur sesar ini, justru dimulai dari ujung barat Banten, menuju Jakarta, Bekasi, Purwakarta, menyambung ke Subang dan berlanjut ke Pantai Utara Jawa.

Endra mengutip publikasi di Journal of Geodynamics oleh Gunawan dan Widiyantoro pada tahun 2019 yang menggunakan data GNSS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: