Kuwu Menduga Ada Permainan, Desa Gunungsari Tak Dapat Rutilahu

Kuwu Menduga Ada Permainan, Desa Gunungsari Tak Dapat Rutilahu

WALED- Kuwu Gunungsari, Kecamatan Waled, Yoyo Sudharyo, menduga ada permainan dalam pemberian bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu). Pasalnya, desa yang dipimpinnya tak menerima satu pun bantuan rutilahu baik dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Cirebon. “Desa kami rawan bencana banjir dan juga banyak rumah tidak layak huni. Kenapa desa kami tidak mendapat satu pun bantuan rutilahu, ini kan aneh,” ujar Yoyo, kepada Radar, Selasa (17/12). Yoyo mengaku, sangat kecewa desanya tak mendapat bantuan. Pasalnya, tahun ini Desa Gunungsari sudah tiga kali mengalami banjir. Tak hanya itu, terdapat puluhan rumah yang termasuk kategori tidak layak huni. “Nah sekarang kalau puluhan rumah tidak layak huni tersebut sering mengalami kebanjiran, tentunya akan semakin membuat masyarakat susah. Apalagi yang kebanyakan memiliki rumah tidak layak huni adalah manula, lebih kasihan lagi,\" ungkap Yoyo. Tudingan Yoyo terkait adanya permainan dalam pemberian bantuan didasari tidak meratanya bantuan. Ada sebuah desa yang mendapat 15 sampai 20 bantuan rutilahu, tapi ada juga yang sampai 100 bantuan dalam satu desa. “Saya yakin ada permainan mafia bantuan rutilahu,\" ucapnya. Dirinya meminta pemerintah memantau langsung untuk bantuan rutilahu, termasuk selektif dalam menentukan penerimanya. Bahkan, bila perlu ada ditinjau ulang sudah tepat sasaran atau belum. Salah seorang warga Desa Gunungsari, Dodo (75) mengungkapkan, dirinya sudah bertahun-tahun mengakukan bantuan rutilahu. Namun, kediamannya tak kunjung diperbaiki. “Saya sangat berharap bisa mendapat bantuan rutilahu, karena saya tak punya biaya untuk memperbaiki rumah. Apalagi rumah saya sudah sangat tidak layak huni,” katanya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: