Zulhas Pastikan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nataru Terjangkau dan Stabil
Berbelanja kebutuhan pokok--
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Ketersediaan dan juga harga kebutuhan pokok dan pangann jelang yang terjangkau serta stabil jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) kepada awak media, Kamis 8 Desember 2022.
Zulhas mencatat, data inflasi yang tercatat turun menjadi 5,42 persen dari 5,71 persen menjadi salah satu faktor kestabilan harga Bahan Pokok di penghujung tahun 2022.
BACA JUGA:Kena Prank! Pemerkosaan Kowad oleh Oknum Paspampres, Ternyata Suka Sama Suka
"Artinya barangnya ada harga stabil. Ada yang naik sedikit," ujar Zulhas
Zulhas menjelaskan akan ada beberapa harga bahan pokok yang naik jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 yang akan datang diantaranya cabai rawit, telur ayam, serta beras, namun harganya masih terjangkau.
Sementara untuk daging ayam dalam hitungan perekornya kata Zulhas, mengalami penurunan.
"Saya pagi tadi sudah dua pasar sama Badan Pangan dua pasar sudah saya datangi. Datanya inflasi turun harga stabil," tambahnya.
BACA JUGA:Gempa Sukabumi dan Cianjur Awal dari Megathrust Pulau Jawa? Simak Penjelasan BMKG
Sementara itu, pihak Satgas Pangan Polri juga mengecek harga serta stok bahan pangan jelang hari raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Pol Whisnu Hermawan, berdasarkan Data Satgas Polri tersebut diketahui bahan pokok jelang akhir tahun masih kondisi cukup dan juga dipastikan tetap terkendali.
"Satgas Pangan Polri dalam memastikan ketersediaan pangan dan harga terkendali," jelasnya.
Sementara guna mengantisipasi kenaikan harga Bahan Pokok jelang akhir tahun.
BACA JUGA:Prabu Diaz: Tidak Paham Rahardjo Djali Itu Siapa
Whisnu katakan Satgas Pangan Polri telah siapkan opsi, salah satunya berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk strategi alternatif ketersediaan stok serta harga bahan pangan yang terjangkau
"Kita juga mendorong kementerian dan lembaga terkait untuk menyiapkan jalur alternatif distribusi pangan bila ada hambatan. Mengimbau para pelaku usaha untuk tidak berspekulasi, melakukan penimbunan atau menahan stok, sengaja mengurangi distribusi dan menaikkan harga," tukasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase