Strategi Pers Memaksimalkan Pendapatan Produk Digital

Strategi Pers Memaksimalkan Pendapatan Produk Digital

Ilustrasi foto:-Pexels.com-

RADARCIREBON.COM – Hampir seluruh media konvensional belakangan ini memanfaatkan medium digital, namun tidak semua produk digital berhasil dimonetisasi secara layak. 

Dalam upaya menemukan formula tentang permasalahan tersebut, Serikat Perusahaan Pers (SPS) mengadakan Workshop Series #31: Memaksimalkan Produk Digital untuk Keberlanjutan Media, 6 Desember 2022, di Bandung, Jawa Barat.

Sebagai organisasi perusahaan pers yang menaungi lk. 600 media arus utama di seluruh Indonesia, SPS meyakini konvergensi media/pers ke arah digital adalah keniscayaan. 

Berbagai cara sudah dilakukan perusahaan-perusahaan pers, seperti membuat website/portal news, masuk ke ranah media sosial, dan lain-lain produk jurnalistik medium digital. 

Hampir seluruh perusahaan pers cetak, minimal memiliki portal news sebagai upaya pengembangan bisnis dan adaptasi era digital.

BACA JUGA:3 Rekomendasi Tempat Camping Murah di Bandung, Pas Buat Merayakan Tahun Baru!

BACA JUGA:Empat Negara Akan Perebutkan Tiket Final Piala Dunia, Maroko Cetak Rekor, Cristiano Ronaldo Menangis

Hanya saja, pada praktik menuju konvergensi digital, media masih kesulitan menemukan keseimbangan dan kestabilan bisnis. 

Target pembaca produk konvensional semakin mengecil, semakin segmented.

Sementara pemasukan iklan digital masih belum bisa menggantikan iklan konvensional/print. Yang lebih banyak menikmati kue iklan digital, justru bukan media sebagai pemilik produk.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Pemimpin Redaksi Kompas.id, mengungkapkan media – media yang tutup saat ini bukan karena disrupsi digital, tapi karena ketidakmampuan beradaptasi dan persoalan internal. Adaptasi digital yang dilakukan media juga sering tidak relevan. 

“Kalau mau menambah pendapatan, media jangan hanya melakukan intensifikasi, lebih baik ekstensifikasi. Kami di Kompas tidak bisa berdiri sendiri, makanya membuat kaki-kaki (produk-produk) baru, seperti Kompas.id, Kompasiana, dll,” ungkap Tri Agung Kristanto yang juga salah satu Anggota Dewan Pers Komisi Pendidikan & Pengembangan Profesi Pers.

BACA JUGA:Kok Bisa, Al Quran Salah Cetak Terbitan BWA Beredar Lagi, Kemenag Kena Sentil

BACA JUGA:Rekor Pertandingan Persib Bandung di Tangan Luis Milla, Ada Kemenangan Beruntun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: