Pegawai Kemenkeu Disebut Iblis atau Setan oleh Bupati Meranti, Gara-gara DBH Migas

Pegawai Kemenkeu Disebut Iblis atau Setan oleh Bupati Meranti, Gara-gara DBH Migas

Bupati Meranti, Muhammad Adil saat ini ditangkap KPK.-Ist/Tangkapan Layar-radarcirebon.com

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Pernyataan Bupati Meranti, Muhammad Adil yang menyebut pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) iblis atau setan menjadi polemik.

Dalam potongan video yang beredar di media sosial, Bupati Meranti melontarkan kalimat tanya apakah pegawai Kemenkeu iblis atau setan.

Dia mengaku meminta kejelasan terkait dana bagi hasil (DBH) tetapi, tidak respons pegawai Kemenkeu hingga terlontar kalimat iblis atau setan.

"Hari ini saya kejar bapak kemari. Saya mau tau apakah penyesuaian APBD 2023 pakai asumsi yang mana. Apakah 60 Dollar atau 100 Dollar," katanya, dalam sesi diskusi tersebut, seperti dikutip radarcirebon.com, Senin, 12, Desember 2022.

BACA JUGA:4 Fakta Taman Pedati Gede Cirebon, Tata Cahaya Keren di Malam Hari hingga Amphitheatre

BACA JUGA:10 Sepeda Motor di Sukasari Kidul Majalengka Digondol Maling

Sebelumnya, bupati Meranti mengaku sempat Zoom dengan Kemenkeu. Tetapi tidak bisa menyampaikan dengan terang dan jelas," katanya.

"Kemarin waktu lewat Zoom dengan Kementerian Keuangan, tidak bisa menyampaikan terang. Didesak, barulah menyampaikan dengan terang 100 Dollar per barel.

Karena itu, dirinya sampai ke Bandung mengejar pegawai Kemenkeu. Sayangnya juga tidak dihadiri oleh pejabat yang berkompeten.

"Sampai ke Bandung saya kejar, juga tidak dihadiri yang berkompeten. Sampai saya waktu itu saya ngomong, orang keuangan isinya iblis atau setan. Hari ini pak, saya kejar bapak kemari. Saya mau tahu kejelasannya," tegas dia.

BACA JUGA:Persib Bandung U-20 Juara Pertama Persima Majalengka Juara Dua, Ada Pesan dari Pelatih Malaysia

BACA JUGA:Bus Sahabat Kecelakaan di Tol Cipali, 2 Korban Meninggal dari Kuningan dan Subang

Diungkapkan Muhammad Adil, produksi minyak di Kabupaten Meranti per 1 hari hampir 8 ribu barel. Nilai tukar Dollar terhadap Rupiah juga naik. Bahkan dari hitungan USD 60 ke USD 100 ada selisih USD 40 per barel.

Tetapi, penambahan DBH untuk Kabupaten Meranti tidak naik signifikan. Hanya Rp 700 juta saja tambahan yang diterima. Hal tersebut yang membuatnya tidak terima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: