Hasil Tes CPNS Diumumkan Akhir Januari

Hasil Tes CPNS Diumumkan Akhir Januari

KUNINGAN- Nasib tenaga honorer kategori II yang mengikuti tes CPNS beberapa waktu lalu, baru akan ditentukan akhir Januari tahun depan. Sebelumnya, pengumuman tes CPNS bagi kalangan tenaga honorer kategori dua itu dijadwalkan bulan ini. Pemerintah sudah mengeluarkan keputusan, bahwa pengumuman siapa saja tenaga honorer yang dinyatakan berhasil dan diangkat menjadi CPNS sepenuhnya kewenangan pemerintah pusat. Pemkab tidak memiliki kompetensi mengumumkan hasil tes tersebut. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kuningan Drs Uca Somantri MSi mengatakan, berdasarkan surat edaran Menpan dan RB Nomor: SE/10/M.PAN-RB/08/2013 tanggal 21 Agustus 2013 tentang jadwal pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2013 dari tenaga honorer kategori II, jadwal pengolahan hasil TKD dan TKB dilakukan tanggal 3-4 Desember 2013. Sedangkan untuk proses penetapan formasi, penyampaian daftar nilai dari panitia seleksi nasional (panselnas) kepada pejabat pembina kepegawaian (PPK), penetapan kelulusan oleh PPK, sampai dengan proses pengumuman dilaksanakan mulai 6 sampai 21 Desember. “Namun, sesuai surat edaran Menpan dan RB Nomor: R/572/M.PAN-RB/12/2013 tanggal 11 Desember 2013 perihal  informasi penyampaian nilai TKD dan pengumuman kelulusan CPNS dari pelamar umum dan tenaga honorer kategori 2, telah terjadi perubahan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, perlu kami sampaikan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan surat edaran,” terang Uca didampingi Kabid Pengadaan, Pembinaan dan Bangrir, Drs Ade Priatna dan Kasubid Pengadaan dan Pembinaan, Hamdan Harismaya SKom MSi kepada Radar, kemarin. Dalam surat edaran itu, sambung dia, hasil seleksi CPNS 2013 dari tenaga honorer kategori II dan penetapan/ persetujuan formasi tenaga honorer yang dinyatakan lulus untuk masing-masing instansi akan diserahkan oleh panselnas di Kementerian PAN-RB pada minggu keempat bulan Januari 2014. Di surat itu juga disebutkan agar surat edaran Menpan dan RB Nomor: R/572/M.PAN-RB/12/2013 dapat ditempel di papan pengumuman dan untuk disosialisasikan kepada tenaga honorer kategori II di lingkungan instansi serta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kuningan. “Kami Mengingatkan kembali kemungkinan ada oknum yang bermain. Di mana dalam modusnya, oknum tersebut menjanjikan bisa menyelesaikan pengangkatan tenaga honorer kategori II menjadi CPNS dengan mengatasnamakan pegawai dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Badan Kepegawaian Negara ataupun Badan Kepegawaian Daerah, untuk tidak ditanggapi dan segera melaporkan kepada pihak kepolisian. Kemudian masyarakat diimbau untuk menyampaikan pengaduan ke pemkab melalui Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kuningan. Lebih lengkap informasi mengenai perubahan jadwal pengumuman kelulusan CPNS dari Tenaga Honorer Kategori II dapat di lihat di website : www.menpan.go.id,” terang Uca. Sementara itu, seperti yang diberitakan Radar beberapa waktu lalu, ada orang yang mengaku-mengaku mampu meloloskan menjadi CPNS bagi honorer K2 yang mengikuti seleksi CPNS, 4 November lalu. Sudah ada 11 orang yang sudah menyetor uang kepada mekelar tersebut. Makelar tersebut merupakan warga Kuningan dan mereka mengaku bekerja sama dengan para pejabat yang ada di  BKN. Untuk menyakinkan para korban, makelar itu melakukan pertemuan di sebuah hotel di wilayah Cilimus dengan tiga orang yang mengaku para pejabat BKN. Bahkan, foto-foto dan berikut seragam yang digunakan ditunjukan kepada para honorer agar mereka percaya. “Sudah ada 11 calon yang menyanggupi. Honorer tersebut sudah menyetor uang muka antara Rp20 juta-Rp25 juta. Makelar tersebut menghargai satu kursi CPNS K2 dengan harga Rp60 juta,” ucap salah seorang honorer yang sempat akan menjadi korban oknum tidak bertanggung jawab tersebut. Pria yang enggan disebutkan namanya demi keamanan itu menyebutkan, yang menjadi makelar adalah warga salah satu kecamatan di wilayah Kuningan Utara. Oknum ini bekerja sama dengan tiga oknum yang mengaku-ngaku pejabat BKN dengan inisial BA, NL, dan NR. Dengan menyetor uang yang dijanjikan para honorer itu dan tinggal menyebutkan nomor tes. Apabila nanti dinyatakan lolos sisa uang segera ditransfer. “Awalnya ada 13 honorer yang siap menyetor uang, namun di tengah jalan, dua lainnya menolak  dan mundur dengan alasan meragukan tindak-tanduk mereka,” ujar pria yang sudah mengabdi sejak 2004 ini. Pertemuan dengan makelar tersebut dilakukan sejak awal bulan Oktober. Untuk membuktikan bahwa korban bisa lolos, oknum tersebut menujukkan dokumen penting menengani data K2 berikut nomor NIK. Honorer yang sudah menyerahkan uang, lanjut dia,  berdomisili di Kecamatan Pancalang  tujuh orang,  Mandirancan  dua orang, sisanya dari Pasawahan. Bahkan informasi terbaru, makelar tersebut sudah mendapat korban baru dan pada tangal 7  November, uang Rp25 juta disetorkan oleh honor asal Desa Sindangkempeng, Kecamatan Pancalang. “Kenapa saya lapor, karena menginginkan hasil murni yang antikolusi dan nepotisme. Sebab,  hal tersebut merupakan praktik kotor,” jelasnya. (ags/mus)        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: