Nama Kadisdikpora Taufik Dicatut
KUNINGAN- Baru satu pekan menjabat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuningan, nama Drs H Asep Taufik Rochman MPd sudah dicatut orang yang tidak bertanggung jawab. Banyak kepala SD, dibuat senang sekaligus resah. Mereka dijanjikan akan mendapat bantuan pengembangan sekolah senilai Rp250 juta dari pelaku yang mengatasnamakan Kadisdikpora Taufik. Modusnya terbilang datar. Kadisdikpora palsu menelepon ke setiap kepala SD dengan nomor sama, 087722835685. Ia memberi kabar gembira bahwa SD tersebut akan mendapat bantuan pengembangan sekolah Rp250 juta. Kemudian meminta kepala SD mengirimkan nomor rekening bank kepadanya untuk proses transfer. Praktis, ketika itu para kepala SD merasa senang. Awalnya mereka sama sekali tidak menyangka, jika hal itu hanya sebuah modus. Tapi mereka masih beruntung, karena tidak segera mengirim nomor rekening. Mereka rata-rata bertanya dulu kepada kepala UPTD Pendidikan. Ada juga yang bertanya langsung ke kadisdikpora langsung di kantornya. “Betul, saya lagi rapat sama staf. Pas keluar sore kaget ada kepala SD yang katanya menunggu saya dari pagi. Dia (kepala SD, red) nanya ke saya, apa betul dapat bantuan Rp250 juta. Saya bilang itu penipuan,” tutur Kadisdikpora Drs Asep Taufik Rochman MPd, saat dikonfirmasi Radar, Rabu (18/12). Menurut Taufik, sudah ada 9 kepala SD termasuk kepala UPTD Pendidikan yang mengonfirmasikan hal itu langsung kepadanya. Belum yang hanya mengonfirmasikan ke kepala UPTD Pendidikan. Namun ia merasa bersyukur, tidak ada satupun kepala SD yang langsung terpancing dengan memberikan nomor rekening. “Alhamdulillah, para kepala SD itu nanya dulu. Tidak langsung ngirim nomor rekening. Jadi lolos dari penipuan,” katanya. Ia hanya khawatir, masih banyak kepala SD lain atau sekolah tingkat SMP yang mendapat telepon serupa. Maka, ia akan segera membuat surat edaran untuk mengantisipasi adanya kepala sekolah tertipu. Surat edaran akan disampaikan kepada seluruh Kepala UPTD Pendidikan, dan sekolah-sekolah. Baik tingkat SD, SMP maupun SMA/SMK. “Nomor handphone pelaku yang digunakan sama semua. Yaitu nomor 087722835685. Itu bukan nomor saya. Saya juga hanya punya satu nomor handphone,” terang Taufik. Ia pun khawatir, jika sudah ada kepala sekolah mengirimkan nomor rekening, malah dijebol oleh pelaku. Sehingga sekolah dirugikan. Atau modus operandi meminta dulu transfer uang dengan jumlah tertentu untuk alasan memuluskan pencairan dana bantuan. “Bisa saja, caranya macam-macam. Pelaku-pelaku kejahatan sekarang kan canggih-canggih,” tukasnya.(tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: