Anggaran Listrik Desa Minim
INDRAMAYU - Puluhan ribu rumah di Kabupaten Indramayu hingga kini belum terpasang listrik secara mandiri. Mereka hanya memperoleh listrik melalui sambungan dari pelanggan lain. “Jumlah rumah yang belum memiliki aliran listrik secara mandiri memang masih banyak. Sejauh ini masyarakat baru menikmati listrik dari sambungan listrik warga lainnya,” ungkap Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu, Ir H Suwenda Asmita. Dikatakannya, sejumlah rumah yang belum terpasangi sambungan listrik tersebut tersebar di 191 desa di Kabupaten Indramayu. Untuk memberikan sambungan listrik bagi masyarakat, Pemkab Indramayu sebenarnya memiliki program listrik desa (lisdes) yang bisa diperoleh masyarakat secara gratis. Namun, pemasangan lisdes sulit mencapai target lantaran minimnya anggaran. Setiap tahun, anggaran lisdes dari APBD Kabupaten Indramayu hanya cukup untuk memasang sekitar 250 sambungan listrik baru. Sementara bantuan dari provinsi, jumlahnya sekitar 500 sambungan setiap tahun. Belum terpasangnya listrik secara mandiri bukan berarti bahwa puluhan ribu rumah tersebut gelap gulita. Sebab, mereka mendapatkan sambungan listrik dari tetangga dengan konsekuensi berbagi pembayaran tagihan. Kondisi seperti itu membuat roda perekonomian masyarakat menjadi terhambat lantaran penggunaan listrik yang terbatas. Akibatnya, berbagai usaha potensial yang menggunakan alat-alat elektrik tidak bisa berkembang. “Minimnya anggaran untuk program lisdes memang menjadi kendala. Meskipun demikian, swadaya masyarakat juga sangat membantu mereka,” kata dia. Sementara data dari PLN UPJ Indramayu menunjukkan, pada akhir tahun ini jumlah tagihan listrik di Indramayu mencapai Rp4 miliar, terdiri atas Rp1,6 miliar di wilayah PLN Indramayu, Rp1,5 miiar di wilayah Jatibarang, dan Rp900 juta di wilayah Haurgeulis. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: