Subuh Perdana, Wasiat Kang Emil: Bila Tutup Usia Minta Disalatkan di Masjid Al-Jabbar

Subuh Perdana, Wasiat Kang Emil: Bila Tutup Usia Minta Disalatkan di Masjid Al-Jabbar

Pelaksanaan subuh perdana di Masjid Raya Al-Jabbar. -Humas Jabar-radarcirebon.com

 

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengungkap wasiat saat melaksanakan salat subuh perdana di Masjid Al-Jabbar.

Wasiat Gubernur Jabar yang diungkap di depan jamaah adalah minta disalatkan di Masjid Al-Jabbar bila suatu saat tutup usia.

"Saya berpesan, jikalau saya meninggal dunia, tolong jenazah saya bisa disholatkan di sini,” ujar Ridwan Kamil menahan air mata.

Kang Emil begitu terkesan dengan masjid yang baru tuntas dibangun itu. Apalagi desainnya dibuat saat dirinya menjadi walikota Bandung.
Karena itu, Kang Emil berharap agar Masjid Al Jabbar dapat menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Polri Imbau Masyarakat Waspada di Malam Tahun Baru 2023

“Masjid ini diluar dugaan bisa melebihi ekspektasi dari rencana sebelumnya. Diharapkan ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk semata-mata mendekatkan diri kepada Allah SWT," katanya.

Pelaksanaan subuh berjamaah di Masjid Raya Al Jabbar dilakukan sebagai komitmen untuk senantiasa memakmurkan masjid.

Selepas melaksanakan subuh berjamaah, sekitar 3.000 ASN di lingkungan Pemda Provinsi Jabar menggelar operasi semut untuk merapikan sebagian area di Masjid Raya Al-Jabbar.

"Hari ini subuh berjamaah pertama, dilanjutkan pada pukul 06.30 WIB kita akan operasi semut, kita akan kerja bakti bagi yang datang melaksanakan itu momen sejarah," kata Ridwan Kamil.

BACA JUGA:Ahli Kesehatan: China Berpotensi Jadi Tempat Berkembangbiaknya Virus Baru

Kepada ASN Jabar yang akan melakukan operasi semut, Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil mendoakan setiap langkah dalam kegiatan bebersih tersebut bisa menjadi pahala di akhirat kelak.

"Hari ini dengan penuh semangat setiap keringat itu jadi amal jariah bagi kita. Jadi beruntunglah yang datang hari ini bebersih sebagai simbol kebersamaan," ujarnya.

Menurutnya, perjalanan panjang pembangunan Masjid Raya Al Jabbar ini melibatkan banyak pihak.

"Membangun ini (Masjid Raya Al Jabbar) bukan superman tapi superteam. Bukan kerja saya, tapi kerja ribuan orang," imbuhnya.

BACA JUGA:KLB Askab Belum Juga Diputuskan, Surat Tugas Tim Investigasi Asprov Sudah Kedaluwarsa

Masjid Raya Al-Jabbar merupakan spirit dari 27 kabupaten kota di Jawa Barat. Hal tersebut ditandai dengan terdapatnya motif batik dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dalam desain Masjid Raya Al-Jabbar.

Meskipun lokasinya di Kota Bandung, Ridwan Kamil menegaskan ini adalah Masjid Raya Al-Jabbar.

"Artinya, semua warga di Jawa Barat harus ada rasa memiliki. Apa simbolisasi bagian dari Jawa Barat merasa memiliki, secara desain saya tampung. Ada ragam hias motif batik di pintu-pintu yang jumlahnya ada 27, sehingga ada kebanggaan. Masjid Raya Al-Jabbar dihimpun dari semangat Ke-Jawa Barat-an," katanya.

Kadis BMPR Jabar, Bambang Tritoyuliono mengatakan, Masjid Raya Al-Jabbar memiliki banyak keunikan. Masjid Raya Al-Jabbar merupakan masjid terapung, dengan banyak ornamen yang luar biasa.

BACA JUGA:Duh, Ada-ada Saja! Bus Timnas Thailand Dilempar Batu Saat Masuk ke GBK, Begini Kata Polisi

Bagaimana kubah Masjid Raya Al-Jabbar seluas 1 hektare 99x100 meter persegi, tanpa ada tiang penyangga. Jadi bebannya, hanya dibebankan kepada struktur tulangan plafon.

Kemudian kaca patri, yang pelaksanaannya sulit luar biasa.Masjid Raya Al-Jabbar merupakan karya desain Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang saat itu menjadi Walikota Bandung tahun 2015 yang lalu.

Masjid Raya Al-Jabbar juga merupakan perjalanan panjang selama kurun waktu lima tahun. Mulai dari pembebasan tanah tahun 2015, kemudian tahun 2017 mulai pelakasanaan pembangunan hingga tahun 2022.

"Insya Allah tanggal 30 Desember 2022, Masjid Raya Al-Jabbar akan kita resmikan. Masjid ini, terapung di atas danau, punya struktur plafon tanpa tiang, ornamen-ornamen banyak sekali handmade karya anak-anak Jawa Barat yang mempunyai nilai seni yang luar biasa," katanya.

BACA JUGA:Prediksi BMKG: Tahun Baru Hujan Lebat Guyur Sebagian Wilayah Indonesia

Sementara itu Kepala Bapenda Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan warga Jawa Barat patut berbangga dengan keberadaan Masjid Al-Jabbar.

Masjid terbesar di Jawa Barat ini bisa dimaksimalkan untuk sarana kegiatan lain selain yang utama sebagai tempat ibadah.

“Spiritnya kebersamaan, kita bisa sholat berjamaah salat subuh berjamaah selain itu juga kita bisa menikmati keindahan dan kenyamanan lingkungan masjid,” katanya saat dihubungi disela apel bersama di teras Al-Jabbar.

Ia menambahkan, peran Bapenda sendiri dalam keterlibatannya adalah tidak ada pembangunan jika tidak ada pendapatan. Masjid Al-Jabbar bisa berdiri megah pun berkat partisipasi dari masyarakat dalam membayar pajak.

BACA JUGA:Mengerikan! Bakteri Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Penduduk Korsel

"Kedepan, juga pastinya akan ada biaya pemeliharaan yang pastinya bersumber dari pajak masyarakat,” pungkas Dedi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: