SMA NU Segeran Dipilih sebagai Sekolah Percontohan
KEBERADAAN Sekolah Menengah Atas Nahdlatul Ulama (SMA NU) Segeran Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu patut diperhitungkan. Sekolah milik Yayasan Ibu Hj Chodijah (Yabujah) milik H Abas Assafah AD SAg MSi itu, dipilih Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai salah satu pilot project training pengimbasan implementasi kurikulum tahun 2013. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan In House Training Pengimbasan Implementasi Kurikulum 2013, yang dilakanakan Dinas Pendidikan (Disdik) Indramayu yang mengambil tempat di SMA NU Segeran, Minggu (22/12). Sebanyak 45 guru mengikuti kegiatan tersebut. Acara dibuka Kasi Kurikulum Disdik Indramayu, A Sudalim Gymnastiar MPd, Drs Edy Wiyanto MPd (pengawas), dan Drs H Asmadi MSi (fasilitator). Hadir dan menerima kedatangan tim fasilitator Disdik, Ketua Yabujah H Abas Assafah dan Kepada SMA NU Segeran, Burhanudin MPdI. “Yang jelas saya menyambut baik, atas dipilihnya SMA NU sebagai pilot project. Kurikulum 2013 mendatang lebih ditekankan kepada para siswa untuk lebih kritis dan mampu menguasai materi,” terang Burhanudin kepada Radar, kemarin. Dijelaskannya, kurikulum tahun 2013 ke depan sangat berbeda jauh dengan kurikulum seblumnya. Sehingga para guru diharapkan mampu menjabarkan kurikulum yang telah ditetapkan Kemendikbud RI. Untuk kurikulumnya, kata Burhanudin, dalam kegiatan proses belajar mengajar kepada siswa, guru lebih menekankan kepada 5 M (mengamati, menanya, menyosialisasikan, mengobservasi, dan mengkomunikasikan). Dalam program pembelajaran ini, siswa dituntut untuk lebih kritis dan mampu menciptakan teori sendiri. Dalam kegiatan itu, pihak Yabujah menampilkan penayangan film dokumenter karya santri Yabujah sebagai bentuk krestivitas siswa. (dun/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: