Mantan Mendiknas Puji STKIP Muhammadiyah
KUNINGAN - Sejumlah tokoh nasional memberikan apresiasi tinggi terhadap perkembangan STKIP Muhammadiyah Kuningan. Bahkan Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr H A Malik Fajar secara spontan mengatakan perguruan tinggi tersebut luar biasa. Itu diungkapkannya saat menghadiri prosesi wisuda I sebanyak 519 orang lulusan di aula STKIP Muhammadiyah, Minggu (22/12). “Saya ucapkan selamat dan apresiasi luar biasa kepada STKIP Muhammadiyah Kuningan. Karena dalam waktu 5 tahun terus konsisten dan mampu membuktikan di tengah-tengah masyarakat hingga menjadi besar dan menggelar wisuda yang pertama. Ini merupakan buahnya dari pergumulan selama 5 tahun,” kata mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) RI tersebut. Pihaknya berharap ke depan civitas akademika STKIP Muhammadiyah Kuningan lebih tumbuh berkembang dan lebih mampu melakukan gerak-gerak yang proaktif dan produktif. Itu karena semua orang ingin melihat ke depan, serta pendidikan pun selalu mengacu pada masa depan. “Kita sudah punya modal untuk menjadi Universitas Muhammadiyah Kuningan kedepannya,” tandas Malik Fajar. Dalam kesempatan itu, ia juga menyatakan bahwa sistem pendidikan itu dinamis. Terlebih pendidikan menyangkut hidup dan kehidupan generasi dan bangsa. Maka sudah barang tentu sistem pendidikan terus bergerak dinamis sesuai pertumbuhan dan perkembangan bangsa di berbagai bidang. Menurun atau meningkat? Ia menegaskan, pendidikan tidak berjalan di ruang sepi. Tapi berinteraksi dengan kehidupan nyata sehingga saling isi-mengisi dan saling tarik-menarik. “Ya kurang lebih saja, up to date,” ujarnya. Pujian serupa datang dari Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Dr H Chairil Anwar MA. Menurutnya, perkembangan STKIP Muhammadiyah Kuningan menggembirakan. Selain sudah memiliki 5 program studi yang terakreditasi, juga memiliki fasilitas gedung 3 lantai yang representatif. Bahkan berencana membangun asrama untuk mahasiswa. “Saya kira pengelolaan perguruan tinggi ini sangat serius. Ini memenuhi harapan masyarakat. Tak heran jika kini lulusannya yang pertama mencapai 519 wisudawan/wisudawati,” ucap Chairil. Pihaknya melihat hubungan dengan pemerintah daerah setempat cukup baik. Itu dibuktikan dengan kehadiran Wabup H Acep Purnama MH yang dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi pula terhadap perkembangan STKIP. Selain itu, PD Muhammadiyah dilibatkan dalam pengelolaan zakat yang sebelumnya tidak dilibatkan. “Saat ini guru yang memasuki usia pensiun itu banyak. Maka keberadaan STKIP Muhammadiyah Kuningan sangat dibutuhkan dalam menelorkan para calon tenaga pendidik. Masyarakat pun bisa menilai sendiri apakah perguruan tinggi ini dikelola serius ataukah tidak? Begitu pula terakreditasi atau tidak? Saya yakin ini memenuhi harapan masyarakat,” paparnya. Ia menyebutkan, jumlah perguruan tinggi Muhamamdiyah se-Indonesia sudah mencapai 159 PT. Dari angka sebanyak itu 88 berbentuk Sekolah Tinggi baik STKIP maupun STIKes, 40 berbentuk universitas, 4 politeknik dan selebihnya berbentuk akademi. Ditambah dengan 13 Sekolah Tinggi Aisyiyah Muhammadiyah sehingga total sebanyak 172 PT. “Nah dari 172 PT tersebut se-Indonesia, sebanyak 540 ribu mahasiswa yang kuliah,” sebutnya. Berkenaan dengan akreditasi institusi, Chairil mengatakan, dari 10 yang terakreditasi A, 3 diantaranya perguruan tinggi swasta. 2 dari 3 tersebut merupakan perguruan tinggi Muhammadiyah yakni Jogja dan Malang. “Apresiasi masyarakat terhadap perguruan tinggi Muhammadiyah itu sangat baik. Karena memang Muhammadiyah itu identik dengan pendidikan dan kesehatan,” tukasnya. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah pejabat daerah yakni Wabup H Acep Purnama MH dan Kepala Disdikpora Drs H A Taufik Rahman MSi MPd. Bahkan hadir pula kandidat Ketua DPRD Kuningan, Rana Suparman SSos, Ketua PGRI Kuningan Opid Ropidi MPd serta para kepsek SMA/SMK/MA. Prosesi wisuda berlangsung khidmat, meriah dan tidak bertele-tele. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: