Tenaga Perempuan Lebih Diminati
MAJALENGKA- Keberadaan beberapa industri tekstil di wilayah Kabupaten Majalengka ternyata tidak menjadi solusi bagi pencari kerja dari kalangan laki-laki. Pasalnya, tenaga kerja laki-laki relatif kurang diminati ketimbang tenaga kerja perempuan. Dari data yang ada di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Majalengka, tenaga perempuan yang lebih dibutuhkan sejumlah industri di Kota Angin. Hal tersebut berdampak terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja di sejumlah industri. Hingga akhir 2013 ini misalnya, untuk kebutuhan tenaga kerja di tujuh industri, diperkirakan masih mengalami kekurangan tenaga kerja sebanyak lebih dari 10.000 orang. Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Majalengka Drs H Eman Suherman MM mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor industri yang masih kurang, pihaknya telah meminta kepada pihak perusahaan agar porsi tenaga kerja laki-laki lebih diperbanyak lagi. “Kami sendiri kurang tahu pasti alasan pihak perusahaan lebih banyak menyerap tenaga kerja perempuan. Yang jelas, dengan kondisi sekarang ini, kami terus mengupayakan agar tenaga kerja laki-laki juga mendapatkan tempat yang lebih banyak lagi,” ujarnya. Diungkapkan Eman, dengan adanya penambahan porsi untuk laki-laki, diharapkan bisa menjadi solusi agar kebutuhan tenaga kerja di Majalengka bisa teratasi. Namun, hal tersebut dinilai tidak mudah terkait kemungkinan akan menjalin kerja sama terutama dengan kabupaten lain untuk kebutuhan tenaga kerja perempuan. “Apalagi kalau harus mendatangkan tenaga kerja dari daerah lain yang kebanyakan adalah perempuan. Karena hal ini bisa dikatakan terjadi di semua daerah,” jelasnya. Menurutnya, di akhir tahun 2013 ini sudah terdapat sejumlah pengusaha yang bergerak dalam bidang tekstil mulai membangun perusahaannya di wilayah utara Majalengka. Bahkan, beberapa investor juga sudah memperlihatkan ketertarikannya untuk berinvetasi di Kabupaten Majalengka. Terlebih, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka telah menetapkan wilayah Majalengka utara sebagai zona industri. Sementara itu, General Manager PT Kharisma Indah Lestari H Zaenal Hakimin membenarkan jika kebutuhan perusahaannya yang bergerak di bidang rokok ini lebih kepada tenaga kerja wanita. Saat ini saja, sekitar 50 orang tenaga perempuan masih dibutuhkan di perusahaannya untuk ditempatkan di beberapa posisi. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: