5.523 Pernikahan Dini di Jawa Barat, Indramayu dan Cirebon Masuk 4 Besar

5.523 Pernikahan Dini di Jawa Barat, Indramayu dan Cirebon Masuk 4 Besar

Pernikahan dini di Jawa Barat, Indramayu dan Cirebon masuk 4 besar. Ilustrasi:-Oetoyo Prieachdi-Radarcirebon.com

BANDUNG, RADARCIREBON.COM -- Angka pernikahan dini di Jawa Barat masih cukup tinggi. Lebih dari 5 ribu anak di bawah umur mengajukan dispensasi menikah ke Pengadilan Agama.

Alasan mengajukan dispensasi menikah bermacam-macam. Namun demikian yang terbanyak adalah lantaran pihak perempuan yang sudah hamil duluan.

Data pernikahan dini di Jawa Barat ini diungkapkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat

Dikatakan bahwa, sepanjang 2022 tercatat ada 5.777 anak di bawah umur yang mengajukan dispensasi menikah ke Pengadilan Tinggi Agama.

Dari total pengajuan tersebut, sebanyak 5.523 pengajuan sudah dikabulkan oleh Pengadilan Agama yang berarti telah dilakukan pernikahan.

BACA JUGA:Viral! Nono Anak Jenius Berusia 8 Tahun Asal Buraen NTT Raih Juara 1 Kompetisi Matematika Internasional

Dikatakan oleh Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Kualitas Keluarga DP3AKB Jabar, Iin Indasari angka penikahan dini di Jawa Barat masih tinggi meski mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

”Angka perkawinan anak di Jawa Barat (Jabar) ini masih terhitung tinggi. Padahal kalau kita lihat dari tahun ke tahun memang telah mengalami penurunan,” demikian dikatakan oleh Iin dilansir dari Jabar Ekspres, Rabu (18/1/2023).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, daerah penyumbang angka pernikahan dini tertinggi adalah Kabupaten Garut. Diikuti Kabupaten Indramayu, Ciamis kemudian Cirebon.

”Ada 570 warga Garut, (permohonan dispensasi menikah) kemudian Indramayu 564, Ciamis 541, Cirebon 480 dan sisanya (wilayah lain di Jabar) itu masih dibawah 400,” jelasnya.

Namun demikian untuk jumlah laporan dari Cirebon, dia tidak memberikan penjelasan yang lebih terperinci, apakah dari Kota atau Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:Deal! Pemerintah Pusat dan Daerah Sepakati Alternatif Rumusan Penataan Tenaga Honorer yang Lebih Humanis

Sementara itu, faktor utama penyebab pernikahan dini di Jawa Barat, menurut Iin, adalah tingginya angka kehamilan anak perempuan usia dini.

Meski begitu, dia juga menyebutkan bahwa penyebab pernikahan dini di Jawa Barat cukup kompleks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jabar ekspres