NATO dan Negara Barat Bertemu Besok Bahas Pemenangan Perang di Ukraina, Rusia Ancam Ini

NATO dan Negara Barat Bertemu Besok Bahas Pemenangan Perang di Ukraina, Rusia Ancam Ini

Ilustrasi ledakan bom nuklir.-Pixabay-

MOSCOW, RADARCIREBON.COM - Orang dekat Vladimir Putin, Dmitry Medvedev beri peringatan kepada Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) akan ancaman perang nuklir.

Dmitry Medvedev yang juga mantan Presiden Rusia beri peringatan ke NATO jika Rusia kalah di Ukraina bisa memicu perang nuklir.

BACA JUGA:HP Samsung Terbaru 2023 Galaxy A14 5G, Berikut Ini Spesifikasi dan Harganya

"Kekalahan kekuatan nuklir dalam perang konvensional dapat memicu perang nuklir," kata Medvedev, yang menjabat sebagai wakil ketua dewan keamanan kuat Putin, dalam sebuah posting di Telegram, Kamis 19 Januari 2023.

Menurut Medvedev, mengingatkan NATO dan para pemimpin pertahanan lainnya, yang akan bertemu di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman Jumat 20 Januari 2023 besok, harus memikirkan risiko kebijakan mereka.

BACA JUGA:Melalui Danareksa Investment Management, BRI Lakukan Penjualan Produk Danareksa GamaStePs Pasar Uang

Berkumpulnya NATO dan para pemimpin negara barat untuk membicarakan strategi dan dukungan bagi Ukraina mengalahkan Rusia.

Rusia dan Amerika Serikat, sejauh ini merupakan kekuatan nuklir terbesar yang menguasai sekitar 90 persen hulu ledak nuklir dunia. 

Vladimir Putin adalah pembuat keputusan akhir dalam penggunaan senjata nuklir.

BACA JUGA:Nikita Mirzani Disantet: 'Dia Pengin Gue Bisu dan Cacat'

Meski NATO memiliki keunggulan dari sisi militer konvensional, dalam hal senjata nuklir, Rusia memiliki keunggulan dari negara-negara Eropa.

Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari telah memicu salah satu konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua dan konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962.

BACA JUGA:Pengeroyokan di Cirebon, 3 Anak Punk Ditangkap, 2 Perempuan, 1 Masih Buron

Amerika Serikat dan sekutunya mengutuk invasi Rusia ke Ukraina sebagai perampasan tanah kekaisaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase