Transformasi dan Inovasi Jadi Kunci BNI Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah
Transformasi dan Inovasi Jadi Kunci BNI Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah -- Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (tengah), Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati (kedua kiri), Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini (kedua kanan), Direktur Risk -Dokumen BNI-
BACA JUGA:Hasil Rakor Dengan Kemendagri: Kepala Daerah Diminta Fokus Kendalikan Inflasi
Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui kebijakan perkreditan yang efektif mampu menekan rasio NPL sebesar 90 basis point (bps) secara tahunan menjadi 2,8 persen.
Jumlah kredit yang direstrukturisasi dengan stimulus Covid juga terus menurun nilainya menjadi Rp 49,6 triliun atau setara dengan 7,8% dari total kredit.
Penurunan di kuartal lalu terutama berasal dari sektor-sektor yang paling terdampak pandemi seperti restoran, hotel, tekstil dan konstruksi, hal ini mengindikasikan bahwa bisnis debitur di sektor tersebut mulai kembali pulih.
Trend positif pada kualitas aset ini juga mendorong pembentukan beban CKPN menjadi lebih rendah sehingga Cost of Credit membaik dari 3,3 persen di tahun sebelumnya menjadi 1,9 persen.
“Pertumbuhan PPOP yang kuat dan diikuti dengan perbaikan kualitas aset ini membuat kami mampu menutup 2022 dengan capaian yang menggembirakan."
BACA JUGA:Sebanyak 1.272 Anggota PPS Se-Kabupaten Cirebon Resmi Dilantik, Bupati Imron: Kerja Secara Maksimal
"Laba bersih ini adalah tertinggi sepanjang sejarah dan berada di atas ekspektasi pasar,” kata kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar di Jakarta, Selasa 24 Januari 2023.
Inisiatif Digital
Terkait dengan digitalisasi, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan, BNI fokus menggarap potensi bisnis nasabah di setiap aspek, dengan konsisten meningkatkan kapabilitas digital untuk mengembangkan berbagai solusi keuangan digital yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Dari segmen retail, jumlah user BNI Mobile Banking pada tahun 2022 mencapai 13,6 juta, tumbuh 26,1 persen YoY, yang diikuti dengan nilai transaksi yang tumbuh sebesar 30,4 persen YoY menjadi sebesar Rp 802 triliun, jauh melampaui transaksi di ATM yang sebesar Rp 676 triliun, dengan jumlah transaksi mencapai 597 juta atau tumbuh 37,6 persen YoY.
Angka tersebut menunjukkan bahwa nasabah BNI terus menshifting transaksinya dari platform konvensional ke platform digital.
BACA JUGA:One Day Trip ke Bandung Lewat Tol Cisumdawu, Paket Wisata yang Akan Diminati
Hal ini sejalan dengan strategi BNI untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai One Stop Financial Solutions bagi nasabah.
Dari segmen Wholesale Banking, BNI memiliki BNIDirect untuk menunjang transaksi bisnis nasabah dan debitur non perorangan secara digital dan mampu memenuhi semua kebutuhan klien dalam satu portal terintegrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase