Cegah Penipuan, 3 Cara Mendeteksi Pelumas Asli atau Palsu
Cara mendeteksi oli mesin asli atau palsu-Alexander Fox-Pixabay
JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Pelumas atasu oli mempunyai fungsi yang sangat krusial terhadap kelangsungan putaran mesin kendaraan bermotor.
Karena, pelumas punya peran untuk melumasi mesin kendaraan bermotor agar mesin berfungsi dengan baik.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Apresiasi Kinerja Asep Mulyana sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
Maka, pemilik kendaraan jangan sampai salah saat membeli oli yang memiliki kualitas buruk, apalagi jika sampai mendapatkan oli palsu.
Pasalnya, oli yang tak sesuai dengan spesifikasi rekomendasi pabrikan, akibatnya mulai dari performa mesin turun, konsumsi bensin boros, bahkan hingga mesin jebol yang berujung turun mesin.
Nah, agar lebih aman dan nyaman, berikut cara memastikan oli mesin asli dan palsu, seperti dalam keterangan tertulis, Auto2000:
BACA JUGA:Nokia Akan Ubah Strategi Perusahaan untuk Kembali Menangkan Persaingan Pasar Global
1. Perhatikan Tutup Botol Oli
Setiap produk oli mesin memiliki warna tutup botol yang berbeda. Warna kemasan menandakan jenis mesinnya, yaitu bensin atau diesel, tipe oli, serta nilai viskositasnya.
Misalnya, tutup botol warna biru untuk oli sintetik mobil bensin. Oli TMO dengan tutup botol warna biru, tetapi ternyata oli yang dibeli menggunakan tutup botol warna hijau, bisa dipastikan itu adalah oli palsu.
BACA JUGA:Hingga Dinihari, Kebakaran di Pabrik Kasur Busa Arjawinangun Masih Berkobar
2. Fitur QR Code pada Oli
Kini terdapat fitur anyar QR Code Anticounterfeit terdapat di botol oli TMO yang dipasarkan.
Sistem pengaman tambahan ini dilakukan dengan cara scan QR Code di seal aluminium tutup botol TMO melalui ponsel.
BACA JUGA:Terjadi Kebakaran di Pabrik Kasur Busa Arjawinangun, 18 Unit Mobil Damkar Dikerahkan Padamkan Api
3. Metode Congkel, Cabut, Copot, Cek (4C)
Konsumen bisa mengecek keaslian pelumas dengan metode 4C (Congkel, Cabut, Copot, Cek).
Selain ikut membantu mengurangi peredaran oli palsu dengan modus pakai ulang kemasan, karena harus merusak tutup botol, sehingga tidak dapat dipakai lagi.
Botol tersebut menerapkan sistem ratchet & snap, yakni tutup botol dan botol menyatu untuk mencegah penggunaan kembali. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase