Harga Sejumlah Komoditi Melambung

Harga Sejumlah Komoditi Melambung

MAJALENGKA – Mengawali tahun 2014 ini, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan yang signifikan. Seperti terjadi di empat pasar besar di antaranya pasar Cigasong, Kadipaten, Talaga dan Prapatan. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Drs H Iman Pramudya Subagja MM melalui Kepala Bidang Perdagangan H Duddy Darajat SH menjelaskan, berdasarkan informasi harga barang kebutuhan yang masuk pada pihaknya per akhir Desember tahun 2013, diketahui beberapa komoditi mengalami peningkatan. Seperti kenaikan harga komoditi yang paling tinggi yakni harga cabai rawit sejak sepekan ini naik 18,03 persen. Ia menyebutkan, di Pasar Cigasong dari semula dengan harga Rp15 ribu kini menjadi Rp25 ribu per kilogramnya. Sedangkan di Pasar Kadipaten dari Rp12 ribu menjadi Rp15 ribu per kilogram adapun di dua pasar lainnya seperti Pasar Talaga dan Prapatan masih labil masing-masing Rp18 ribu dan Rp14 ribu. Selain cabai, komoditi lainnya seperti harga tomat yang mengalami kenaikan di angka 15 persen. Dari keempat pasar tersebut masing-masing harganya naik Rp2 ribu per kilogramnya. “Selain kedua komoditas tersebut harga bawang merah biasa, naik Rp2 ribu hingga Rp4 ribu per kilogramnya. Dan harga cabai merah keriting juga mengalami kenaikan 4,83 persen masing-masing mengalami kenaikan sebesar Rp2 ribu sampai dengan Rp5 ribu per kilogram,” ujarnya. Adapun beberapa harga komoditas lain seperti kentang di empat pasar pemda juga naik sekitar Rp500 hingga Rp2 ribu per kilogram atau naik 4,55 persen. Namun untuk harga telur ayam ras hanya mengalami kenaikan sebesar 3,03 persen dengan klasifikasi Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogramnya. Disusul dengan harga ikan nila tawar yang naik sekitar Rp750 per kilogramnya. Menyikapi kenaikan harga tersebut, pihaknya terus mengupayakan pengawasan di sejumlah pasar di Majalengka. Hal itu guna mengantisipasi adanya para spekulan yang nakal untuk memanfaatkan harga. Kenaikan harga ini, kata Duddy, diduga dipicu akibat minimnya jumlah pasokan dari distributor maupun para tengkulak seperti harga sayuran yang notabene naik akibat musim penghujan. “Biasanya, kalo musim hujan hasil panen beberapa sayuran mengalami penurunan. Imbasnya ketersediaan di beberapa pasar tidak banyak terpenuhi,” tukasnya. Sementara itu, salah satu pedagang sembako di Pasar Prapatan, Dede, Rabu (1/1) mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, harga kebutuhan naik memasuki hari-hari besar seperti pergantian tahun ini. Sejumlah pedagang mengaku komoditi seperti sayuran pada musim penghujan ini pendistribusian belum stabil di picu akibat cuaca buruk. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: