Mayat Bayi Ditemukan di Kantung Plastik

Mayat Bayi Ditemukan di Kantung Plastik

INDRAMAYU - Jasad bayi malang ditemukan terbungkus kantung plastik pada tempat pembuangan sampah di jalan Gatot Subroto Kelurahan Karangmalang, Kecamatan Indramayu, Kamis (2/1). Bayi yang masih terhubung dengan tali pusarnya itu ditemukan oleh Maryadi (25), seorang petugas kebersihan yang tinggal di Blok Ketapang Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu. Maryadi bersama rekannya ketika itu hendak melakukan aktivitas mengangkut sampah di lokasi penemuan bayi. Ia dikejutkan dengan sebuah kantung plastik yang tergeletak diantara tumpukan sampah. Mulanya ia menduga bungkusan itu adalah boneka yang dibuang pemiliknya. Namun karena bungkusan itu menimbulkan bau yang menyengat, akhirnya bungkusan itu dibuka. Saat dibuka, ternyata bayi laki-laki yang telah meninggal dan dibungkus kantung plastik rangkap tiga. “Awalnya saya kira sampah biasa atau boneka anak-anak. Namun saat diangkut, bungkusan itu ternyata berisi bayi,” katanya. Penemuan itu lantas dilaporkannya kepada petugas kepolisian. Menerima laporan tersebut, polisi kemudian mendatangi lokasi penemuan untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi untuk dijadikan petunjuk. Jasad bayi malang yang diperkirakan belum genap sehari itu, kemudian dievakuasi ke RSUD Indramayu untuk diotopsi. Untuk sementara, polisi menduga bila bayi itu ditengarai sebagai hasil hubungan gelap. Meski demikian, polisi masih perlu melakukan pendalaman untuk mengungkapan kasusnya. “Saat ini kami masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap kasusnya. Termasuk memastikan motif di balik dibuangnya bayi tersebut,” terang Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono, melalui Kasat Reskrim AKP Wisnu Perdana Putra. Sementara itu, hasil pemeriksaan tim medis di RSUD Indramayu menyebutkan bila kematian bayi itu karena kehabisan oksigen setelah dimasukkan ke dalam kantung plastik. “Dari pemeriksaan yang kami lakukan, juga ditemukan luka lebam pada dada sebelah kiri bayi dan retak pada bagian kepalanya yang diduga karena benturan saat dibuang,” jelas dr Arief Krisnandi. (cip)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: