JUMAT BERKAH, Pagi Ini Harga Emas Dunia Terus Meninggi
Harga emas dunia naik di hari Jumat ini.-Shutterstock/Ist-radarmajalengka.com
RADARCIREBON.COM - Ini kabar menggembirakan dari perdagangan emas dunia. Tentu kabar bahagia itu ditujukan kepada para pelaku bisnis aman atau pemilik emas. Apalagi yang memiliki dalam jumlah emas yang banyak. Ditambah dibeli pada puluhan tahun lalu.
Para pemilik barang mirip harta karun yang seperti itu, pagi ini bisa berfoya-foya dan berpesta pora. ini memang Jumat Berkah bagi mereka, para orang kaya baru dari emas.
Pagi ini memang menjadi Jumat Berkah bagi pemilik emas. Pada perdagangan pada Jumat pagi ini harga emas melaju dengan sangat kencang.
Bagaimana Jumat Berkah? Ya di pasar emas internasional, perdagangan pada haru Jumat, 17 Maret 2023 pada pukul 06:40 WIB, harga emas di posisi USD 1.921,35 per troy ons atau menguat 0,12%. Ini berkah bukan?
BACA JUGA:Ada Kuburan Massal Jaman Belanda di Dalam Lapas Kesambi
Memang kenaikan harga emas itu berlangsung terus menerus dalam pekan ini. Kemarin hari Kamis harga emas juga terbang tinggi, walau tak setinggi pagi ini.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 16 Maret 2023, harga emas ditutup di posisi USD 1.919,12 per troy ons. Harga emas memang hanya naik tipis 0,05% dibandingkan dengan hari sebelumnya. Tapi sudah terbang tinggi dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya.
Data menunjukkan dalam dua bulan lebih, harga emas masih bergerak di level tertinggi. Bahkan pada pekan ini saja luar biasa. Hanya pada peradangan hari Selasa saja, harga emas mengalami penurunan.
Pada perdagangan hari Rabu, 8 Maret 2023 lalu, harga emas terus menguat. Harga menurun terjadi pada Selasa pekan ini. Walaupun penurunannya tidak signifikan.
BACA JUGA:Daihatsu Warnai Akhir Pekan Para Generasi Muda Lewat Urban Fest
Tercatat, sejak Rabu pekan lalu atau delapan hari terakhir, harga emas sudah melambung tinggi. Kebaikannya pun luar biasa! Mencapai 5,98% atau nyaris 6%.
Apa yang menyebabkan harga logam mulia ini terus meninggi? Tingginya harga emas masih sangat dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar mengenai krisis perbankan di Amerika Serikat Krisis perbankan di Negeri Paman Sam tersebut sudah memakan korban Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank, dan Signature Bank.
Bukan itu saja. Ternyata krisis ini juga menjalar ke Eropa. Krisis di Benua Biru itu ditandai dengan ambruknya kinerja Credit Suisse. Memang krisis pada bank yang sudah berusia 167 tahun tersebut perlahan-lahan mereda. Kemungkinan krisis bisa mereda setelah bank sentral Swiss, Swiss National Bank, akan memberi pinjaman sebesar USD 54 miliar kepada Credit Suisse.
Semua juga berharap, huru-hara krisis di Amerika juga bisa melemah setelah 11 bank di negeri itu berkomitmen untuk menaruh dana USD 30 milair atau sekitar Rp 461,25 triliun di First Republic Bank. Bank tersebut dikhawatirkan menjadi bencana lanjutan SVB setelah sahamnya terus jeblok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: