Berawal dari SMS, Masalah Tikus Tuntas

Berawal dari SMS, Masalah Tikus Tuntas

JOGJAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan menunjuk PT Petrokimia Gresik agar “menggarap” lahan endemis tikus di Sidoluhur, Godean, Jogjakarta, bukan tanpa alasan. Jumat (3/1), Dahlan membeber asal muasal upaya pemutusan siklus tikus, yang juga merupakan bagian program Kementerian BUMN dalam pelaksanaan Inpres No 5 Tahun 2011 tentang “Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim”. “Pak Suroyo mana, nih. Hadir nggak. Ayo ke panggung,” ujar Dahlan di awal dialog dengan petani. Dahlan juga memanggil nama Teguh Santoso, petani lain yang melayangkan surat kepadanya dan meminta jawaban atas uneg-uneg masalah pertanian di Sidoluhur, Godean. “Saya dulu nggak tahu kalau tikus di sini ternyata sangat ganas. Itu kalau saya nggak di SMS oleh Pak Suroyo ini,” kata Dahlan sambil menepuk punggung Suroyo. “Saya nggak tahu darimana dia mempunyai keberanian SMS dan bisa tahu nomor handphone saya,” lanjut mantan bos Jawa Pos (Radar Cirebon Group) itu. Dahlan bercerita bahwa terungkapnya masalah tikus di Godean berawal saat dia berkampanye tentang perubahan sistem distribusi pupuk di wilayah Jawa Tengah dan DIJ. Karena itu, Dahlan melibatkan PT Petrokimia Gresik. Kampanye itu perlu dilakukan Dahlan karena sering mendengar masalah kekurangan dan kelangkaan pupuk, serta penimbunan pupuk di tempat-tempat tertentu. Hasilnya, selama dua tahun masalah pupuk teratasi. Dahlan mengira tak lagi ada persoalan pertanian. Namun perkiraannya meleset. Dia kaget saat ada SMS masuk ke telepon selulernya dari seorang bernama Suroyo, petani asal Godean. “Bunyinya begini, Pak kulo boten perlu pupuk. Sing kulo perluaken pripun caranipun berantas tikus,” kenang Dahlan. SMS itu membuat Dahlan penasaran dan memutuskan segera meninjau lokasi. Itulah yang mendasari Dahlan menunjuk PT Petrokimia Gresik tak hanya mengurus pupuk, tapi juga memberantas hama. “Tikus bisa ditundukkan. Kalau nggak bisa aneh. Masak manusia kalah sama tikus. Yang sulit diberantas itu ‘tikus-tikus’ yang itu loh,” seloroh Dahlan disambut gerr hadirin. Kepada para petani, Dahlan menekankan pesan Gubernur DIJ HB X mengenai pola tanam. Dahlan meminta petani mengikuti saran gubernur untuk menerapkan pola tanam padi-padi-palawija untuk memutus siklus tikus. Dalam kesempatan itu, Dahlan minta petani menciptakan lagu gropyokan tikus. Lagu itu untuk menambah semangat petani memberantas tikus. Lagi-lagi Dahlan dibuat terkejut lantaran lagu itu ternyata sudah tercipta. Meskipun bukan lagu utuh, melainkan irama musik “Cucak Rowo” yang digubah syairnya oleh Ibu Miyah, petani setempat. “Saya nggak mengira kalau sudah ada lagunya. Ayo nyanyi,” tantang Dahlan yang lantas bernyanyi bersama ibu-ibu petani. Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman mengungkapkan, pihaknya memprakarsai pilot project pengendalian hama tikus di Godean sejak Juli hingga September 2013. Hasilnya, petani berhasil menjaring 13.903 ekor tikus, baik melalui gropyokan (11.817 ekor) maupun dengan trap barrier system (TBS) atau sistem bubu perangkap (2.086 ekor). Berkat usaha tersebut, estimasi produksi padi diperkirakan mencapai sekitar 8-10 ton per hectare, dengan padi varietas inpari 19 dengan pola tanam padi-padi-pantun. (yog)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: