Pemindahan Terminal BBM Plumpang Pasca Insiden Kebakaran, FSPPB: Tunggu Hasil Audit Investigasi

Pemindahan Terminal BBM Plumpang Pasca Insiden Kebakaran, FSPPB: Tunggu Hasil Audit Investigasi

Kobaran api yang berasal dari Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara yang meledak pada Jumat 3 Maret 2023 malam.-hasil tangkap layar-

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Terkait rencana Menteri BUMN untuk memindahkan Terminal BBM Plumpang ke tempat baru yang lebih baik, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu atau FSPPB angkat bicara.

Dalam pernyataan resminya, FSPPB dengan tegas meminta kepada seluruh pihak agar menunggu hasil audit investigasi kebakaran terminal BBM Plumpang, sebelum mengambil keputusan.

BACA JUGA:Tegas! Polri Nyatakan Sikap Netral Hadapi Pemilu 2024

Menurut Presiden FSPPB Arie Gumilar, bahwa pihak berwenang saat ini masih menyelidiki dan melakukan audit investigasi terhadap peristiwa kebakaran terminal BBM Plumpang pada Jumat 3 Maret 2023 lalu.

Seluruh pihak seharusnya menghormati proses yang sedang berjalan, serta menahan komentar apapun, apalagi mengambil keputusan yang terburu-buru soal langkah kedepan yang akan diambil.

"Yang diperlukan sebenarnya jangan terlalu cepat menyampaikan pernyataan tanpa adanya suatu kajian.”

BACA JUGA:Tiga Peran Yang Harus Dimiliki Pemuda Agar Kabupaten Cirebon Manjadi Maju

“Seharusnya dilakukan suatu kajian yang prudent terlebih dahulu, barulah disitu disimpulkan. Jangan kemudian ada satu pihak atau beberapa pihak yang memanfaatkan situasi dan kondisi di tengah-tengah orang kena musibah, untuk kepentingan-kepentingan tertentu," kata Arie disela peringatan 2 dasawarsa FSPPB, Jumat 31 Maret 2023.

Arie menegaskan, bisnis migas seperti yang dijalankan Pertamina, memiliki tingkat resiko yang tinggi dan harus dilakukan suatu perhitungan yang matang, ketika ingin mengambil suatu kebijakan.

Ia meminta semua pihak agar menahan diri, tidak berspekulasi, dan menunggu hasil audit investigasi kebakaran terminal BBM Plumpang selesai.

BACA JUGA:Penting! Inilah Pesan Kapolri Kepada 7 Kapolda Baru, Termasuk Jawa Barat

"Bisnis di Pertamina ini adalah high tech, high capital dan high risk. Bahwa semuanya itu akan berdampak dan berakibat terhadap biaya yang ditimbulkan," tegasnya.

Di sisi lain, Arie memastikan bahwa penanganan terhadap korban yang terdampak kebakaran terminal BBM Plumpang telah dilakukan Pertamina dengan baik.

Adapun terkait nantinya terminal BBM Plumpang akan direlokasi atau tidak, Arie menyerahkan hal itu kepada hasil kajian yang prudent.

BACA JUGA:Hujan Deras Guyur Kota dan Sebagian Wilayah Kabupaten Cirebon, Waspada Banjir!

Diakuinya, sesuai dengan bisnis Pertamina yang terus berkembang, perseroan memang membutuhkan dermaga baru untuk menopang bisnis kedepannya.

Sebab, kata Arie, jika berbicara Pertamina hari ini adalah perusahaan migas (Minyak dan gas bumi), maka kedepannya Pertamina akan bertransformasi kepada renewable energy, termasuk juga industri petrokimia dan petrochemical.

BACA JUGA:Geledah Rumah Rafael Alun Trisambodo, KPK Temukan Sejumlah Barang Branded

"Jadi nanti kalau sudah ada hasilnya (kajian), mana yang terbaik kita bisa sampaikan ke publik. Bisa saja itu (terminal BBM Plumpang) memang harus dipindahkan. Atau bisa juga tidak perlu dipindahkan," tuturnya.

"Bisa juga memang Pertamina harus membangun fasilitas dermaga yang baru, karena memang kedepan bisnis Pertamina tidak hanya BBM saja, akan ada bisnis petrochemical, akan ada bisnis speciality chemichal, bisnis renewable energy, yang mungkin membutuhkan terminal-terminal baru," pungkasnya. (fin)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase