Jalan H Bakri Tidak Sempit Lagi
CILIMUS – Warga Desa Cilimus dan sekitarnya kini bisa tersenyum sumringah. Pasalnya, jalan H Bakri persis di samping pasar Cilimus, kini terasa semakin lebar. Kendaraan roda empat yang lalu lalang di jalan tersebut sekarang bisa melaju dua arah tanpa harus berhenti terlebih dulu. Pantauan Radar, lebarnya jalan menuju Desa Cibuntu itu karena para pedagang kaki lima (PKL) sudah disediakan lokasi baru. Dengan dioperasikannya sub terminal Cilimus tepat di samping alun-alun desa, para PKL dapat melanjutkan usahanya di lokasi itu. Tak heran, tanpa disuruh pun mereka mau pindah sendiri ke lokasi baru beberapa hari lalu. “Sekarang kalau mau lewat jalan H Bakri tidak perlu lagi waswas dengan laju kendaraan berlawanan arah karena sempit. Ini membuat kenyamanan tersendiri bagi masyarakat, baik konsumen pasar maupun para pengendara yang lewat,” tutur salah seorang pengunjung pasar, Cecep Saepudin, kemarin (3/1). Mestinya, relokasi tersebut sudah dilakukan sejak lama. Terlebih, jalan itu merupakan akses masyarakat maupun pejabat menuju kantor kecamatan. Selama ini, sempitnya jalan ditambah berjubelnya pengunjung pasar yang melintas membuat masyarakat kurang nyaman. Sementara itu, relokasi PKL sendiri dilakukan pada Selasa (31/12). Dengan sukarela mereka membongkar lapaknya sendiri guna menempati lokasi baru di seberang jalan. Bahkan lokasi baru tersebut sudah diberi nama Pujasera Cilimus. Meski membongkar sendiri, aparat Satpol PP terjun meski hanya menyaksikan. Sesekali mereka turut membantu pedagang dalam meindahkan barang dagangannya. Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) Sudarsono mengatakan, relokasi tersebut hanya untuk PKL yang berjualan di sepanjang jalan H Bakri dan alun-alun Cilimus. Jumlahnya sebanyak 130 pedagang. Menurutnya, para pedagang tersebut dianggap mengganggu akses jalan strategis yang selama ini menuju Kantor Kecamatan Cilimus. “Ini juga jalan menuju jalan baru yang kini dalam proses pembangunan,” terangnya. Dengan berpindahnya para pedagang ini, kata Sudarsono, akan membuka akses jalan menuju kantor kecamatan menjadi lebih lebar dan tidak semrawut. Lokasi bekas para pedagang ini akan menambah lebar jalan dari 3 meter menjadi hampir 5 meter. Selain PKL, relokasi menimpa angkot dan delman. Mereka yang biasa mangkal sembarangan di depan pasar, kini dialihkan ke terminal depan Pujasera. “Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan usaha para PKL, karena aktivitas naik dan turun penumpang akan terjadi di sini,” kata dia. Sementara itu, Sekretaris Forum PKL Cilimus Toto Suharto mengaku, para pedagang kaki lima menerima proses relokasi tersebut setelah mendapat sosialisasi tentang tujuan dan kompensasinya. Mereka memahami keberadaan jalan tersebut sebagai akses menuju kantor kecamatan yang selama ini terganggu akibat keberadaan para PKL. \"Kami bisa menerima upaya relokasi karena salah satu pertimbangannya adalah aktivitas naik-turun penumpang dilakukan di terminal depan pujasera. Kami tidak ingin upaya relokasi hanya untuk mengusir kami, namun tidak ada solusi untuk kelangsungan usaha kami. Dengan difungsikan kembali terminal, diharapkan bisa menjadi solusi bagi kami,\" tuturnya. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: