Tiga SPBE Dijaga Polisi
KUNINGAN - Sejumlah anggota Polres Kuningan melakukan pengamanan di tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE). Bahkan agen juga tidak terlepas dari pengamatan anggota polisi. Menyusul naikanya harga gas elpiji 12 kg dan langkanya gas elpiji 3 kg. Pengamanan sendiri dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk yang terjadi, antara lain kecurangan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Ataupun juga datangnya warga ke SPBE karena di agen dan pangkalan kosong. Kapolres Kuningan, AKBP Harry Kurniawan melalui Kabag Ops Polres Kuningan Kompol H Taufik Asrori mengatakan, pengamanan ini dilakukan di tiga SPBE yakni di wilayah Caracas, Cigugur dan Oleced. Selain itu pengamanan dan monitoring juga dilakukan di sejumlah agen besar yang ada Kuningan. Hal ini untuk menjaga keamanan dari dampak kenaikan gas elpiji. “Setiap SPBE ada enam petugas kepolisian yang jaga. Kami juga akan melakukan monitoring ke sejumlah agen elpiji,” kata Kabag Ops, kemarin (5/12). Dikatakan Taufik, pengamanan akan terus dilakukan sampai kondisi dan situasi di tengah-tengah masyarakat normal. Dirinya mengimbau kepada Pemkab Kuningan melalui dinas terkait agar turun langsung memonitor dampak dari kenaikan gas elpiji. Karena yang ditakutkan dengan naiknya gas elpiji para konsumen akan beralih ke gas 3 kg. “Saya meminta kepada dinas terkait agar memantau langsung dampak dari kenaikan gas elpiji ini, sehingga masyarakat tidak resah,” tandasnya. Dalam kesempatan itu juga Taufik menyebutkan, bukan hanya menempatakan anggota, pihaknya juga membentuk tim penanganan dan penindakan bila terjadi penyalahgunaan. Hal ini untuk mengatipasi penimbunan atau penyuntikan dari tabung subsidi 3 kg ke 12 Kg dan 50 kg. Lanjut dia, secara sinergis polres hadir bersama instansi terkait melakukan sosialisasi kenaikan harga dan imbauan kepada masyakat untuk melaporkan praktik penyimpangan gas elpiji 3 kg. Terkait apabila ada pelaku yang mencoba melakukan penimbunan ataupun hal yang melanggar, pihaknya akan melakukan tidankan tegas. Sebab, perbuatan tersebut selain tidak benar juga merugikan banyak orang. “Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada laporan yang dikhawatirkan selama ini yakni penimbunan atau pun tindakan penyuntikan,” jelasnya. Sementara itu, Kabag Ekonomi Setda Kuningan mengimbau agar warga yang mampu tetap membeli gas elpiji ukuran 12 kg. Sebab, gas subsidi ukuran 3 kg diperuntukan untuk warga miskin. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: