Agen dan Pangkalan Diserbu
KUNINGAN - Dampak kenaikan harga elpiji 12 kg membuat konsumen memburu gas ukuran 3 kg. Akibatnya, banyak agen dan pangkalan yang kewalahan melayani pembeli. Banyaknya pembeli baru, membuat gas elpiji 3 kg sulit diperoleh dan harga di tingkat pengecer pun tidak terkendali. Pihak agen sendiri lebih memprioritaskan kiriman ke pangkalan daripada melayani konsumen langsung. Pangkalan meminta jatah lebih ke agen karena banyak konsumen yang tidak terlayani. “Setelah harga gas elpiji 12 kg naik kami banyak diserbu pelanggan baru yang pindahan dari 12 kg. Tapi, kami tolak karena kami hanya melayani pangkalan dan kuota sudah pas,” ucap Unang Sunaryo Bagian Marketing PT Bayuning Putra (agen gas elpiji) kepada Radar, kemarin (5/1). Meski sudah diberikan pemahaman lanjut dia, banyak konsumen yang tidak mengerti dengan aturan sehingga mereka malah menuduh yang lain-lain. Pihaknya selaku agen sudah memiliki data khusus untuk kebutuhan pengkalan jadi tidak bisa dijual eceran. Diterangkan, dalam sehari Bayuning dikirim 5.600 tabung. Jumlah tersebut untuk didistribuskan kepada ratusan pangkalan. Pangkalan sendiri sudah memiliki kuota masing-masing jadi tidak bisa meminta lebih. Ia menyebutkan, akibat permintaan dari konsumen meningkat, banyak pangkalan yang mengajukan penambahan kuota. Tapi, tidak bisa disetujui terkecuali ada tambahan dari pihak Pertamina. “Kalau seperti ini saya berharap Pertamina memberikan tambahan kuota. Kuota yang sekarang ada merupakan jatah hari Senin. Biasanya kan Minggu tutup namun demi mengantisipasi kelangkaan akibat kenaikan gas 12 kg maka hari ini berjualan dan ditarik jatah hari Senin,” tandas Unang yang menyebutkan harga jual gas 3 kg ke pangkalan tetap Rp13.400. Sementara itu, Aldi Prasetia pemilik pangkalan di Pasar Baru menyebutkan, akibat banyak konsumen yang datang tidak kurang dari 30 menit gas sudah ludes dibeli. Padahal, jatah 100 tabung biasanya habis antara dua hari. “Saya kewalahan melayani konsumen, mereka datang dari berbagi pelosok. Biasanya, saya yang mengirim ke warung-warung karena banyak konsumen jadi tidak bisa kemana-mana,” ucap Aldi yang menyebutkan harga gas 3 kg dijual Rp16 ribu/tabung. Sementara itu, di Kecamatan Ciniru harga gas 3 kg mencapai Rp20 ribu/tabung. “Saya membeli dari pangkalan Rp15 ribu hingga Rp16 ribu, jadi dengan jarak cukup jauh maka dijual Rp20 ribu,” ucap Sutinah pemilik warung di Desa Cijemit. Pasca kenaikan harga elpiji 12 kg, Pemkab Kuningan langsung bergerak. Hasilnya untuk mengantisipasi kelangkaan diberikan kuota satu hari kiriman oleh Pertamina. Dengannya ada pemberiaan satu kali DO ini pada hari Minggu para agen mendapatkan pasokan. “Sejak hari Jumat kami bergerak dan minta penambahan kuota dan alhamdulillah dikabulkan. Penambahan ini hanya berlaku pada saat ini dan tidak berlakuka pada hari libur. Penambahan stok diberikan untuk mengatisipasi kelangkaan,” ucap Kabag Ekonomi Setda Kuningan, Trisman Supriatna kemarin (5/1). Ia menjamin dengan adanya penambahan tidak ada akan terjadi kenaikan dan kelangkaan. Di lapangan sendiri hasil survei pasokan lancar. “Mengenai jumlahnya saya lupa lagi namun yang pasti pada hari Minggu diberikan kuota untuk satu kali kirim ke wilayah Kuningan,” jelasnya. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: