Rivalitas Nike versus Adidas
SAO PAULO - Ketika tim sepak bola dari 32 negara berjibaku di Piala Dunia 2014, pertarungan lainnya terjadi di luar lapangan hijau. Dua brand olahraga multinasional, Nike dan Adidas juga bakal bersaing di Brasil mulai 12 Juni hingga 13 Juli mendatang. Dari 32 kontestan Piala Dunia 2014, Nike yang berbasis di Amerika Serikat, Adidas (Jerman), plus Puma (Jerman) berbagi dominasi. Nike berada di tempat teratas dengan mensponsori sepuluh negara. Sementara itu Adidas dan Puma masing-masing delapan kesebelasan. Enam negara sisanya diwakili merek-merek lain. Yakni Lotto (Italia), Marathon (Ekuador), Joma (Spanyol), Legea (Italia), UHLSport (Jerman), dan Burrda (Swiss). Untuk kasus Legea, produk ini berpotensi hilang di Piala Dunia. Sebab, Bosnia-Herzegovina kabarnya ingin memutuskan kontrak dengan Legea. Nike, Adidas, dan Puma pun sudah siap untuk merebut pasar Bosnia. Event olahraga akbar seperti Piala Dunia memang selalu menjadi ajang rivalitas bisnis antara Nike dan Adidas akan terjadi. Selama ini, Nike berada di depan dengan menguasai 14,6 persen pasar olahraga dunia. Adidas menguntit alias menjadi runner-up dengan 11,4 persen. Untuk pasar Eropa, data Euromonitor menyebutkan kalau Adidas masih yang teratas dengan 13,2 persen, atau mengalahkan Nike (12,4 persen). \"Tidak mudah untuk mengevaluasi persaingan tahun 2014. Begitu juga dengan produk yang akan keluar. Adidas akan habis-habisan untuk memperebutkan tanah yang hilang. Tetapi Nike tidak akan berpuas diri,\" ucap Hans Allmendinger, manajer marketing perusahaan retailer Jerman Sport2000 kepada Reuters. Untuk jersey resmi Piala Dunia 2014, Adidas sejauh ini terlihat lebih unggul dari Nike. Terutama dari segi tampilan dan kekuatan ciri khas. Perusahaan yang berdiri sejak 1924 ini sudah 40 tahun mendesain jersey sepak bola dan sepatu dengan ciri populer tiga garis sejajar. Adidas juga menjalin kerjasama yang kuat dengan Federasi Sepak bola Internasional alias FIFA. Hasil dari korporasi ini, Adidas mendapatkan tender untuk mendesain barang-barang ofisial Piala Dunia. Adidas juga menjadi sponsor negara-negara besar seperti juara dunia Spanyol, Argentina, dan Jerman. Tabloid Inggris Daily Mail bahkan memberikan nilai 9 dari maksimal 10 untuk Jersey Spanyol dan Jerman. Tampilan kostum Spanyol memang elegan. Tiga garis lambang Adidas dan nomor dada berubah dari warna biru tua menjadi emas. Tinta emas ini juga ada di lencana yang menandakan mereka juara dunia. Kombinasi warna merah baru dan emas pada baju La Furia Roja sangat pas dan ekselen. Sementara itu, kostum Jerman juga pantas mendapatkan nilai 9. Warna merah pada lambang militer (chevron) di dada terlihat lebih bagus. Ini mengalahkan warna terdahulu, yakni campuran hitam dan kuning, representasi warna bendera Jerman. Kostum tim nasional Rusia dan Jepang produksi Adidas juga keren. Namun ada juga yang jeblok seperti Meksiko. Desain yang terlalu ramai dengan banyaknya garis zig-zag terlihat tidak asyik. Di sisi lain, Timnas Brasil, Prancis, Inggris, Portugal, hingga Belanda merupakan andalan dari Nike. Brasil yang mengusung warna kuning dengan aksen hijau terlihat glamor. Kostum Prancis juga mendapatkan pujian karena kembali ke era klasik seperti kostum era 1958. Kerah putih pada kostum biru, dengan celana putih, dan kaus kaki merah menandakan warna bendera tri-colore. Pada 2014, Adidas diprediksi berhasil menjual barang-barang sepak bola termasuk jersey mencapai U$D 23 juta miliar (Rp279,9 triliun). Namun Nike lebih unggul. Penjualannya diperkiarakan tembus U$D 30 juta miliar (Rp365,1 triliun). (nur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: