Cirebon Belum Ada SoEkarno-Hatta

Cirebon Belum Ada SoEkarno-Hatta

Kalau diamati secara seksama, terutama yang sering bepergian ke luar kota pastinya sering menemui Jalan Soekarno-Hatta nyaris di semua daerah di Indonesia. Tapi di Kota Cirebon, tidak ada satu pun jalan yang diberi nama Soekarno Hatta, yang notabene proklamator kemerdekaan RI. SEKADAR memberi perbandingan, kalau masuk Kota Bandung saja, Jl Soekarno-Hatta seolah menyambut kedatangan para pendatang lantaran berada di salah satu pintu masuk kota. Atau di Jakarta dimana bandara internasionalnya menggunakan nama Soekarno Hatta dan jalan menuju bandara internasional tersebut menggunakan nama Jl Bandara Soekarno-Hatta. Lalu, bagaimana dengan Kota Cirebon? Menjelang peringatan hari kemerdekaan RI yang kurang dari satu bulan lagi, Anggota Komisi B, Priatmo Adjie memberanikan diri membuka wacana untuk mengusulkan adanya Jl Soekarno-Hatta di Kota Cirebon. Usulan ini sepintas memang terlihat sulit lantaran seluruh jalan di kota ini sudah memiliki nama bahkan sampai gang-gang sempit pun juga sudah punya nama. Lalu, mau disimpan dimana Jl Soekarno-Hatta? Sekadar tahu saja, Kota Surabaya pun baru mencanangkan salah satu ruas jalannya bergani nama menjadi Jl Soekarno-Hatta. Proses perubahan tersebut terjadi pada 19 April 2010. Perubahan nama jalan dilakukan dengan mengusulkan melalui DPRD dan disahkan lewat perda nama jalan. Penggunaan nama Jl Soekarno-Hatta, menggantikan nama jalan sebelumnya yaitu Jl Kenjeran dan Jl Arief Rahman Hakim. Salah satu pengusul adanya Jl Soekarno-Hatta di Kota Cirebon, Priatmo Adjie, mengatakan, salah satu hal yang melatar belakangi dirinya mengusulkan adanya Jl Soekarno Hatta adalah keinginan untuk mengabadikan nama proklamator kemerdekaan RI itu sebagai nama jalan di Kota Udang. \"Jalan Soekarno-Hatta selalu ada di seluruh negeri, tapi sayang seribu sayang hanya Kota Cirebon yang saya belum pernah melihat nama jalan tersebut,\" tuturnya saat ditemui wartawan koran ini. Dia mengaku usulan itu tidak hanya datang dari dirinya secara pribadi, tetapi beberapa elemen masyarakat juga menginginkan agar ada Jl Soekarno-Hatta. Ide tersebut bahkan sudah pernah disampaikan dalam rapat kerja dengan Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi 2 Juli 2010 silam di Kantor DPRD Kota Cirebon. Tapi, memang belum ada pembahasan lanjutan. \"Tentu saja usulan ini disampaikan dengan harapan usulan saya ini disetujui,\" ucap pria yang juga anggota DPRD Kota Cirebon ini. Adji berharap, bila nantinya usulan Jl Soekarno-Hatta direalisasikan, maka perlu ada kajian serius jalan mana saja yang akan diganti namanya. Mengingat kebesaran nama Soekarno dan Hatta, tentu saja tidakbisa sembarangan menempatkan pada jalan yang sama sekali lokasinya tidak strategis. Menurutnya, ada beberapa ruas jalan yang secara kasat mata representatif untuk menggunakan nama Soekarno-Hatta. Misalnya saja Jl Pemuda, Jl Brigjen Dharsono (by pass), Jl Bahagia dan Jl Kesambi. Soal prosedur yang harus ditempuh, Adjie mengaku menyerahkan sepenuhnya pada instansi yang berwenang. Apakah nantinya perubahan nama jalan tersebut cukup dengan surat keputusan walikota atau harus dengan peraturan daerah. \"Yang jelas, ada momen yang baik kalau mau meresmikan nama jalan baru itu. Kalau bisa pada peringatan 17 Agustus 2010,\" kata politisi asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dishubinfokom, H Yusa NK, mengaku belum melakukan pembahasan terhadap rencana perubahan nama sejulah ruas jalan menjadi Jl Soekarno-Hatta. \"Wah itu belum dibahas mas,\" ujar dia. Tapi, Yusa meyakinkan, kalau perubahan nama jalan memang bisa diusulkan oleh masyarakat. Meskipun diatur dalam perda nama jalan, tetapi bila ada usulan dari masyarakt maka bisa saja untuk dilakukan perubahan. Dijelaskannya, untuk jalan yang milik kota perubahan nama jalan bisa dilakukan melalui surat keputusan walikota. Sedangkan untuk jalan dengan status jalan provins atau jalan arteri, maka tidak cukup dengan surat keputusan dari walikota tetapi harus di perda-kan. \"Tapi, kalau memang benar mau ada Jl Soekarno-Hatta, kita harus prediksi dulumana yang memenuhi syarat. Jangan sampai jalan kecil diberi nama Soekarno-Hatta,\" selorohnya. (yuda sanjaya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: