Rp665 Juta Dana BLSM Tidak Dicairkan

Rp665 Juta Dana BLSM Tidak Dicairkan

KUNINGAN- Meski Kantor Pos melakukan tiga kali perpanjangan waktu pencairan dana bantuan langsung tunai sementara (BLSM) bagi rumah tangga sasaran (RTS), namun tidak kunjung dimanfaatkan. Sehingga penyerapan dana BLSM oleh RTS tidak mencapai 100 persen. Ketua Satgas BLSM Triono Siswanto menyebutkan, dana alokasi sisa pada tahap I dan II Rp52.346.100.000 dari total 174.487 RTS. Yang terserap Rp51.680.700.000, atau 172.269 RTS yang mencairkan. Adapun yang tidak diambil oleh penerima sebanyak Rp665.400.000 atau sebanyak 2.218 RTS. “Apabila dipersentasikan, dana yang terserap mencapai 98,73 persen. Untuk ukuran skala nasional pencapaian ini sudah bagus, meski sebenarnya Kantor Pos ingin 100 persen,” ucap Triono kepada Radar, (8/1). Secara otomatis, lanjut dia, dana sisa yang tidak diambil oleh warga dikembalikan ke kas negara. Pihak pos menyayangkan tidak diambilnya uang tersebut oleh penerima. Menurut dia, faktor utama tidak dicairkannya dana BLSM adalah karena banyaknya warga di perantauan. Kemudian faktor lainnya, disebabkan kartu perlindungan sosial (KPS) hilang dan terakhir meninggal. Bagi perantau dengan ongkos pulang pergi yang cukup mahal, banyak yang berpikir ulang untuk mengambil uang tersebut. Padahal, tidak sedikit yang dua tahap tidak diambil. Artinya, jika dua tahap penerima berhak mendapat Rp600 ribu dari BLSM. Awalnya pihak tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) berusaha mencairkan bagi yang hilang dengan melampirkan surat kehilangan dari pihak kepolisian. Tapi, karena mekanisme dari pusat harus menggunakan kartu, maka ditolak. “Kalau bisa kami pasti memperbolehkan, karena kan inginnya dana harus semua diserap agar tidak hangus,” tambahnya. Selain itu, Triono juga menyebutkan, padahal pada tahap II sudah ada pergantian RTS, karena banyak yang tidak tepat sasaran. Tapi ternyata tetap tidak terserap secara optimal, karena banyak warga penerima BLSM di perantauan. Sekadar informasi, jumlah penerima BLSM di Kuningan sebanyak 88.379 RTS dengan nominal uang Rp300 ribu/RTS. Dana dari kompensasi kenaikan BBM ini diberikan selama dua tahap. Sementara itu, dari 88.379 penerima BLSM, Kecamatan Ciawigebang merupakan daerah yang jumlahnya paling banyak, 7.132 RTS. Disusul kemudian Kecamatan Darma 4.626 RTS. Sedangakan yang paling sedikit adalah Cilebak, dengan jumlah 1.291 RTS. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: