Pertengahan Mei Dinkes Akan Booster Polio

Pertengahan Mei Dinkes Akan Booster Polio

Pertengahan Mei Dinkes menggelar booster vaksin polio--

CIREBON, RADARCIREBON.COM -Setelah awal bulan April hingga pertengahan bulan april balita di Kota Cirebon mendapatkan vaksin tetes Polio. Rencananya pertengahan bylan Mei, balita yang sdah mendapatkan vaksin polio kembali akan mendapatkan vaksin polio kedua atau biasa dikenal dengan istilah Booster.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr Hj Siti Maria Listiawaty kepada Radar disela sela peringatan Hari Pendidikan Nasional Selasa (2/5), menjelaskan, pertengahan bulan Mei, dinkes kembali menggelar Sub PIN  kedua untuk vaksin polio. 

"Rencananya sub PIN kedua ini digelar  tanggal 15 -21 Mei 2023, Sub Pin kedua dilaksanakan selama 7 hari, selanjutnya akan disambung  dengan 10 hari sweeping ke lapangan," kata Maria.

"Sub pin kedua ini adalah booster yang diberikan yakni 4 minggu setelah vaksin pertama maka anak mendapatkan penguatan dalam bentuk booster, yang sudah di vaksin polio pertama (April), maka bulan Mei balita  tersebut kembali mendapatakan booster kedua,” ujarnya.  

BACA JUGA:NYESEK, Ditinggal Kerja Malam, Suami Pergoki Istri Selingkuh di Rumah Sendiri

BACA JUGA:Pastikan Kecukupan Pasokan Listrik Selama Liburan Idul Fitri

Mari menjelaskan sub Pin pertama memang belum mencapai target 95 persen, tapi  kami dari Dinkes menghargai semua pihak baik nakes puskesmas, dinkes hingga lintas sektoral kecamaan keluyrahan, kader, dinas pendidikan Himpaudi, Paud, walikota, sekda wakil walikota yang membeirkan support selama ini.  Dan sub pin pertama ini dari target 95 persen, baru tercapai 91,1 persen.

“Tapi itu sudah suatu prestasi dibandingkan dengan capaian sebelumnya, yang mana kota Cirebon ngedrop biasanya di argasunya karena kuota balita terbesar,  tapi capaiannya rendah. Tapi ada juga kelurahan lainnya capaiannya lebih dari 100 persen ada. “Malah ada Kelurahan yang sudah diatas 100 persen,” terangnya

Mengacu data sasaran riil, justru capaian  paling rendah adalah kelurahan pekalangan yakni hanya 63,1 persen, disusul kelurahan kebon baru sebesar 69,4 persen, untuk Kelurahan argasunya terbantu perbedaan pendataan antara jumlah riil dengan data pusdatin. tapi kita dari dinkes menggunakan menggunakan data pusdatin.

“Diatas kertas,  paling rendah kelurahan pekalangan,” tegasnya

BACA JUGA:Merdeka Belajar Memerdekakan Siswa Belajar

BACA JUGA:Dua Prodi IPB Cirebon Terima Hibah PKKM

Maria membeberkan alasan kelurahan Pekalanga rendah capaian vaksinya karena daerahnya tutup pintu, meskipun tengah kota tapi sangat individual, karena banyak toko-toko dan ruko ruko. dan kelurahan pekalangan ada data yang estimasi pusdatin dengan kondisi riil tidak sama. kemudian ada penolakan dari beberapa masyarakat yang tidak mau di vaksin.

Pihaknya juga menyampaiukan pada saat sub pin pertama Dinkes sempat mengajukan perpanjangan vaksinais polio ke Pemprov Jabar, pertimbangannya  dengan timing vaksinasi 7 hari  itu termasuk hari libur sedangkan sub pin itu mencakup PAUD dan lain lain libur, dan saat itu ada dua waktu libur saat itu. Dan pengajuan perpanjangan ke provinsi menambah 3 hari, dan dirinya bersyukur capaiannya menjadi 91,1 persen. "satu anak balita sangat berarti bagi kami" pungkasnya. (abd)

BACA JUGA:Iin Kristina, Ketua LPM Kelurahan Pekalangan Maju Sebagai Bacaleg Karena Ada Aspirasi Yang Tersumbat

BACA JUGA:Promosikan Potensi Wisata, Disparbud Jabar Latih 1000 Warga Lokal Jadi Content Creator

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: