Akibat Jalan Rusak, Pedagang Batik di Trusmi Sepi Pembeli
Kondisi jalan di kawasan wisata batik Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon.-Cecep Nacepi-Radar Cirebon
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Kawasan sentra batik trusmi yang berada di Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon mengalami penurunan dalam penjualan.
Pada momen Lebaran kali ini pedagang batik di Trusmi mengaku omzet merek turun drastis. Sehingga, mereka hanya bisa mengelus dada.
Bukan karena tergilas oleh trend fashion kekinian atau karena terdistrupsi oleh cara jualan online.
BACA JUGA:Jadi Mapel Mulok, Penerapan Bahasa Cirebon di SD dan SMP Belum Optimal, Inilah Kendalanya
Namun, penyebab kerugian besar yang dialami oleh sejumlah pengusaha dan pedagang batik di sentra batik khas Cirebon ini, lantaran jalan yang rusak parah.
Akses jalan yang melintasi kawasan sentra batik Trusmi khas Cirebon kondisinya sangat memprihatinkan.
BACA JUGA:KPK Tetapkan Pengacara Lukas Enembe Sebagai Tersangka Atas Dugaan Menghalangi Penyidikan
Sebagai salah satu kawasan wisata belanja di Kabupaten Cirebon, infrastruktur menjadi salah satu pendukung. Namun, tampaknya hal ini tidak menjadi perhatian pemerintah daerah.
Apalagi saat musim hujan, genangan air di jalan tersebut tidak hilang berhari-hari karena tidak adanya drainase.
Kondisi becek, kotor, dan rusak itu membuat konsumen mengeluh ke para pedagang batik di kawasan Trusmi itu.
BACA JUGA:Waspada! Dua Bibit Siklon Tropis Mendekati Wilayah Indonesia
Terutama toko yang lokasinya masuk ke dalam. Konsumen menjadi malas menempuh perjalanan masuk ke dalam, karena jalan rusak. Sehingga, konsumen pun tidak jadi membeli batik.
“Sudah becek dan rusak kanan dan kirinya. Kami pun terimbas. Pembeli semakin berkurang. Ada suara dari konsumen kami, mereka tidak jadi beli batik ke kami karena jalan rusak, jadi mereka parkir dan beli di butik yang ada di depan,” tutur Pengelola Toko Batik, Susilo (49) dilansir dari Harian Umum Radar Cirebon, Jumat 5 Mei 2023.
Menurut Susilo, sejak adanya tol tidak berpengaruh pada penjualan. Namun, ketika akses jalan milik Kabupaten Cirebon di wisata batik Trusmi rusak, penjualan berkurang hingga 50 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase