Dipikir Ulang Pesan Makanan via Online, Harus Tanggung Biaya “Bakar Uang”

Dipikir Ulang Pesan Makanan via Online, Harus Tanggung Biaya “Bakar Uang”

Pesan makanan secara online, Anda juga menanggung biaya promos yang disebut dengan istilah 'bakar uang'. --

RADARCIREBON.COM -- Anda masih sering pesan makanan secara online? Kalau masih sering, sebaiknya dipikir ulang. Sebab, makanan yang kita pesan itu juga harus menanggung beban biaya kemahalan “bakar uang” untuk promosi .

Ini sungguh gila dan ugal-ugalan. Fakta menunjukkan jika strategi promosi platform makanan online yang besar sekali itu,  juga dibebankan ke merchant. 

Nilai beban promosi itu tidak tanggung-tanggung. Besar sekali. Bisa di atas 50 persen dari nilai produk yang dijual.

Ujung-ujungnya yang paling menderita adalah pembeli. Barang yang dibelinya menjadi tak terkendali alias mahal. Karena ditambahi beban biaya promosi.

Misalnya saja dari total orderan makanan Rp858 ribu. Ternyata yang diterima merchant hanya Rp383 ribu. Yang Rp475 ribu menjadi beban promosi platform makanan online.

Data tersebut diunggah penggiat media sosial @warungkopikita melalui akun Twitternya. Akun tersebut memang lebih banyak mengunggah masalah perekonomian, keuangan, investasi dan juga bisnis.

BACA JUGA:Dipikir Ulang Pesan Makanan via Online, Harus Tanggung Biaya ‘Bakar Uang’

BACA JUGA:Apa yang Perlu Disiapkan Jika Ingin Saldo Tebal dan Santai di Masa Tua? Ini Hitung-hitungannya

Supaya tidak gagal paham sebaiknya dibahas dulu apa itu merchant. Mechant adalah salah satu istilah yang paling banyak ditemui saat membahas tentang toko online (e-commerce) dan marketplace. 

Secara umum, merchant adalah pedagang yang menjual produk dan jasa. Merchant melakukan perdagangan baik secara online atau offline.

Kembali ke unggahan akun di atas, sebenarnya strategi membakar uang sepeti potongan ongkos kirim (ongkir) diskon produk dan yang lainnya ini sudah menjadi common sense sekali di kalangan start-up.

Gojek, Grab, Air Asia Food, termasuk Shoope Food juga menggunakan strategi membakar uang lewat diskon gede-gedean seperti itu.

Apa tujuan mereka membakar uang untuk apa?

1. Memunculkan awarness lebih cepat, karena pada dasarnya konsumen suka mendapatkan lebih banyak keuntungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: