Ogah Tuding Teroris, Buru Pelaku Penembakan Polisi di Bogor

Ogah Tuding Teroris, Buru Pelaku Penembakan Polisi di Bogor

JAKARTA - Anggota Korps Bhayangkara kembali gugur akibat peluru. Kali ini, seorang anggota Unit Reskrim Polsek Klapa Nunggal, Kabupaten Bogor, Briptu Nurul Afandi yang menjadi korban. Hingga saat ini, aparat kepolisian masih menyimpulkan jika peristiwa penembakan tersebut murni percobaan perampokan. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan, kesimpulan tersebut diambil dari pemeriksaan awal empat saksi yang mengetahui peristiwa tersebut. \"Korban merespons kecurigaan pemilik warung yang melihat seseorang hendak mencuri motor korban,\" ujarnya kemarin. Sesaat sebelum kejadian, korban sedang makan rujak di warung milik Titin, warga Klapa Nunggal. Saat makan, Titin memanggil dia dan memberitahu jika ada orang mencurigakan di depan warung dan hendak mencuri motornya. \"Korban menegur pelaku, \"Ngapain lu,\" dan dijawab pelaku, \"Gua nggak ngapa-ngapain\",\" tutur Ronny. Sesaat kemudian, pelaku mundur. Namun, kemudian dia dengan cepat menembak korban di bagian kepala sebelum kabur. Nurul pun langsung ambruk dan tidak lama kemudian menghembuskan napas terakhir. Kronologi itulah yang membuat polisi menyimpulkan jika peristiwa tersebut merupakan percobaan perampokan. Hal itu dikuatkan bekas luka tembakan di kepala korban. \"Dia mendapat luka tembak di kepala bagian samping,\" ujar salah seorang petugas di kamar mayat RS Polri Kramat Jati Jakarta. Sepeda motor korban, Yamaha Jupiter MX nopol F 3117 NH ditinggal pelaku yang kabur bersama rekannya. Kasus tersebut berbeda dengan lima peristiwa penembakan polisi pada 2013 lalu. Kala itu, hampir seluruh korban berpakaian dinas dan sedang mengendarai motor. Mereka ditembak dari belakang atau dicegat dan ditembak dari depan. Hanya satu yang ditembak saat hendak melawan, yaitu Aiptu Anumerta Maulana. Saat itu, Mabes Polri langsung menuding kelompok teroris sebagai pelakunya. Tudingan tersebut berujung pada penggerebekan kontrakan yang dihuni enam terduga teroris pada malam pergantian tahun 2014. Seluruhnya tewas dalam aksi yang berlangsung selama sepuluh jam itu. Ronny menambahkan, saat ini aparat Polres Bogor masih berupaya melacak para pelaku berdasarkan keterangan para saksi. Disinggung mengenai ciri pelaku, Ronny menyatakan belum mendapat informasi. Hal senada diungkapkan Kasatreskrim Polres Bogor AKP Didik Purwanto. \"Kami masih mencari keterangan saksi-saksi di TKP tentang ciri-ciri pelaku,\" ujarnya lewat pesan singkat. (byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: