Banjir Melanda Anjatan Utara

Banjir Melanda Anjatan Utara

ANJATAN – Bencana banjir kembali menerjang Desa Anjatan Utara Kecamatan Anjatan, Minggu (12/1) dinihari. Banjir yang disebabkan luapan Kali Anjatan itu merendam ratusan rumah warga. Sabtu malam (11/1), wilayah Anjatan dan sekitarnya diguyur hujan deras. Genangan air yang merendam pemukiman warga juga tidak bisa terbuang dengan baik, karena minimnya saluran pembuangan. Kepala Desa Anjatan Utara, Asmono mengatakan, banjir akibat luapan Kali Anjatan itu telah merendam 24 RT di empat Blok. Banjir terparah menimpa RT 26, 27, dan 28 Dusun Blok Buyut Milah. “Dari 28 RT yang ada di desa kami, 24 diantaranya terendam banjir. Empat Blok yang terkenda dampak yakni Buyut Milah, Sasak Mijan Wetan dan Lor, serta Babakan,” ujarnya. Desa Anjatan Utara merupakan lokasi rawan banjir. Dalam dua minggu terakhir, banjir sudah dua kali terjadi. “Malam ini (kemarin, red) banjir besar kembali menerjang. Ada sekitar 400 rumah warga yang terendam, tapi warga kini masih bertahan di rumahnya,” imbuhnya. Dariman (54), warga Blok Buyut Milah yang tinggal di RT 26 mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumahnya Sabtu malam sekitar pukul 22.00. Bersama keluarganya ia berusaha menutup luapan air agar tidak masuk ke dalam rumah dengan menggunakan karung berisi pasir dan kayu. “Meski demikian, air tetap masuk dan merendam rumah. Malah semakin malam air terus datang,” ujarnya sambil memindahkan perabotan ke tempat yang lebih aman. Rawiyah (57), warga lainnya mengatakan, sebelumnya sudah mengetahui bakal terjadi banjir. Karena hujan yang turun malam itu sangat deras dengan waktu cukup lama. Disamping itu, debit air di Kali Anjatan sebelum hujan sudah meninggi. “Ditambah hujan, debit air otomatis bertambah tinggi dan dipastikan akan meluap. Warga yang tinggal di tiga RT di Blok Buyut Milah sudah tahu banjir bakalan datang. kalau di Blok tersebut sudah langganan banjir, karena dekat dengan kali Anjatan,” ungkapnya. Warga berharap banjir yang kerap melanda desanya itu secepatnya ditanggulangi. “Karena selama ini kami terus dihadapkan pada persoalan banjir. Harapan kami pemerintah segera membuat saluran yang baru, dan memperbaiki saluran yang sudah tidak berfungsi. Seperti menormalisasi Kali Sendong yang sudah mati,” harapnya. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: