Demi 'Haji' Bromo KOM, Rela 'Disiksa'

Demi 'Haji' Bromo KOM, Rela 'Disiksa'

Pengalaman ikut event Bromo KOM yang baru saja digelar akhir pekan kemarin.-Dok Pribadi-radarcirebon.com

Catatan: Yanto S Utomo

SURABAYA, RADARCIREBON.COM - Sabtu kemarin, saya mengikuti event Bromo King Of Mountain (KOM). Saya sudah kali kedua mengikuti event gowes untuk komunitas terbesar di Indonesia ini. Alhamdulillah dua kali ikut. Dua kali finish dan lulus.

Bromo KOM kali ini diikuti oleh goweser dari berbagai daerah di tanah air. Dari Sabang sampai Merauke ada perwakilannya.

Bahkan para cyclist dari mancanegara pun banyak yang mengukuti event tersebut. Seperti dari Singapura, Malaysia, Australia dan ada juga yang dari Brazil.

Para peserta event Bromo KOM kali ini tampak lebih antusias. Ini terbukti dari 1.500 slot untuk peserta, ludes kurang dari 7 jam.

BACA JUGA:374 Jemaah Haji Asal Majalengka Dilepas dari Embarkasi Indramayu, Simak Pesan Wamenag

Ini lebih baik satu jam dibandingkan tahun lalu. Pada 2022, dari 1.500 slot yang dijual panitia, habis dalam waktu 8 jam.

Padahal ini bukan event gratisan. Ini event berbayar. Bayarannya pun boleh dibilang mahal, yakni Rp 1.500.000 per peserta. Biaya sebesar itu tidak termasuk akomondasi, khususnya hotel.

Bromo KOM 2023 ini menempuh rute sejauh 103 km. Start di Balaikota Surabaya, dan finish di Wonokitri. Satu desa terpencil di lereng Gunung Bromo Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Ketinggian desa itu sekitar 2000 meter dari permukaan laut (MDPL).

Para pemburu tanjakkan itu harus melalui dua pemberhentian. Setelah Gowes datar sejauh 64 Km dari Surabaya, pitstop di Kota Pasuruan. Setelah beristirahat sejenak, para goweser melanjutkan 14 km menuju ke start balapan nanjak.

BACA JUGA:Sutardi Rahardja Ketua Umum KONI Kabupaten Cirebon Terpilih, Menang dari Asdullah dan Sandi

Dari km 78 itu baru start balapan dimulai. Para goweser yang dibagi dalam kelompok umur itu harus adu kemampuan menaklukkan tanjakan Bromo sejauh 25 km. 

Nah, di jarak ini balapan yang sesungguhnya terjadi. Sejauh itu pula jangan bertanya ada jalan datar. Apalagi turunan. Semua tanjakkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: