Nuroji Anggap DPC PKB Kapitalis

Nuroji Anggap DPC PKB Kapitalis

NUROJI JUNAEDI-ist-radarcirebon.com

SUMBER, RADARCIREBON.COM - Rasa kecewa penempatan nomor urut bakal calon legislatif (bacaleg) PKB Kabupaten Cirebon terus diungkapkan para kader. Kali ini muncul dari senior PKB, yang juga mantan Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Nuroji Junaedi.

"Penempatan nomor urut bacaleg ini seperti kapitalis yang bisa mengubur para kader PKB. Terlebih posisi petahana yang berada di nomor urut sepatu," ujar Nuroji, Kepada Radar, Minggu (28/5).

Ia menyayangkan, pimpinan DPC PKB Kabupaten Cirebon yang tidak segera meredam konflik penomoran. Imbasnya meluas kemana-mana. Sampai muncul dugaan jual beli nomor urut bacaleg. Yang seharusnya,  tidak sampai menjadi konsumsi publik.

Terlebih, muncul pernyataan Ketua LPP DPC PKB, Zaenal Muttaqin sebelumnya di media. Terkait penjelasan nomor urut. "Saya membaca statemen nya malah bukan membuat sejuk suasana. Justru banyak yang bertolak belakang," ungkapnya.

BACA JUGA:Perjalanan Makin Menantang, 32 Bhiksu Thudong Naik Turun Bukit hingga Sebrangi Sungai di Semarang

BACA JUGA:Kemenag Indramayu ke Al Zaytun Diajak Nyanyi Syekh Panji Gumilang, Auto Kagum

"Hanya dengan alasan sederhana, PKB harus menang, PKB harus meraih kursi banyak. Sementara cara yang dilakukan DPC menyakiti para pejuang-pejuang PKB. Dan cara-cara itu akan mengubur kader-kader PKB yang telah berjuang," terangnya.

Ia menjelaskan, memang kaitan penomoran bacaleg ini bukan persoalan baru. Bahkan,  menjadi rutinitas lima tahunan menjelang hajat pemilu. Tapi,  pengalaman yang dulu,  cara memberikan nomor berdasarkan skor pengabdian dan sumbangsih kader terhadap partai.

"Cara ini yang mendekati asas keadilan dan asas penghargaan kepada para kader," katanya.

Menurutnya, jika penomoran bacaleg berdasarkan skor tadi, maka, para bacaleg pun akan menerima secara legowo. "Tapi cara-cara yang disampaikan LPP DPC PKB Kabupaten Cirebon di media, lebih kepada cara-cara memaksakan kehendak atau cara-cara kapitalis," tegasnya.

BACA JUGA:Daftar 15 SMA Negeri Terbaik di Jawa Barat Ada dari Kota Cirebon, Referensi untuk PPDB 2023

BACA JUGA:WADUH! Syekh Panji Gumilang Minta Kolom Agama di KTP Dihapus: Sudahlah Jangan Dicantumkan Agama

Secara pribadi, kata Nuroji, sepakat dan setuju bahwa PKB harus menang serta meraih kursi terbanyak di pemilu mendatang. Namun, tidak kemudian  menggunakan cara seperti itu.

"Kalau saya dengar sekarang ini, meski kader PKB baru, karena punya akses di DPP, maka nomornya menggilas orang-orang yang telah berjuang. Ini yang jadi persoalan," ungkapnya.

Maka, kekecewaan para petahana dan bacaleg lainnya terus berkembang. Termasuk ada setoran ini dan itu, hingga muncul pula dugaan jual beli nomor urut bacaleg. "Meski ini baru asumsi dari orang yang dikecewakan. Maka tentu kita maklumi," imbuhnya.

"Yang saya harapkan, DPC PKB harus bersikap untuk mampu menenteramkan dan menyejukkan kader-kader PKB," tandasnya.

BACA JUGA:Terungkap, Rahasia Mahad Al Zaytun Tingkatkan Produktivitas Padi Warga Sekitar Pondok

BACA JUGA:KEREN! Pedagang Ikan Naik Haji, Nabung Bertahun-tahun Baru Ada Kesempatan di Usia 71

Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Waswien Janata saat dikonfirmasi terkait konflik yang terjadi di internal partainya enggan berkomentar. Ia mengaku DPC PKB tengah berduka, karena ayah dari Ketua DPC PKB, Jamil Abdul Latief belum lama ini meninggal dunia.

"DPC masih berduka, mas," singkat Waswin melalui pesan  WhatsApp-nya. (sam)

BACA JUGA:KEREN! Pedagang Ikan Naik Haji, Nabung Bertahun-tahun Baru Ada Kesempatan di Usia 71

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: